GenPI.co - Ada pasukan rahasia China yang ditanam di Laut China Selatan (LCS). Jumlahnya ribuan. Kerjanya senyap dan sangat efektif. Mereka dijuluki si pengendali lautan.
Menurut penuturan para ahli politik Barat, China memiliki milisi maritim yang terdiri dari ribuan pasukan rahasia. Pasukan inilah yang digunakan untuk mengendalikan LCS.
Pasukan itu dinamakan Little Blue Man atau Pria Biru Kecil. Namun Beijing menyangkal keberadaannya. Kedutaan Besar China di Manila mengatakan tidak ada Milisi Maritim China seperti yang dituduhkan.
BACA JUGA: 3 Shio Mujur, Besok Nasibnya Dikelilingi Hoki
Tapi dunia barat punya pandangan lain. Ada informasi intelijen yang berkata sebaliknya. Pemerintah Barat menyebut bahwa milisi memang ada.
Pentagon menyebutnya sebagai Milisi Maritim Angkatan Bersenjata Rakyat (PAFMM).
Carl Schuster, mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS, mengatakan kepada CNN mengatakan bahwa Milisi Maritim Angkatan Bersenjata Rakyat tidak menangkap ikan.
"Mereka memiliki senjata otomatis di atas kapal dan lambung yang diperkuat. Ini membuat mereka sangat berbahaya dalam jarak dekat. Kecepatan kapalnya sekitar 18-22 knot, membuatnya lebih cepat dari 90% kapal penangkap ikan dunia," papar Schuster.
Sebuah laporan dari kepala Angkatan Laut AS, Marinir dan Penjaga Pantai mengatakan Milisi Maritim digunakan Beijing untuk menumbangkan kedaulatan negara lain.
Mereka juga digunakan Beijing untuk menegakkan klaim yang melanggar hukum. Pakar Barat mengatakan tujuan armada ni adalah untuk membuat klaim teritorial dalam jumlah besar tanpa pernah melibatkan Tentara Pembebasan Rakyat sendiri.
"Mereka pada dasarnya menduduki Whitsun Reef hanya dengan kehadiran kapal mereka. Itu sebenarnya tujuan dari strategi China, untuk menetapkan kontrol dan dominasi de facto atas seluruh Laut China Selatan," jelas Jay Batongbacal, direktur Institut Urusan Maritim di Universitas Filipina.
Menurut laporan yang didapat Express.co.uk, milisi maritim yang dikendalikan Beijing terdiri dari ratusan kapal dan ribuan anggota awak yang diatur dalam armada di Laut China Selatan yang disengketakan.
Tapi Beijing lagi-lagi menyangkal keberadaan kapal-kapal itu. Para ahli mengklaim, armada itu dapat membawa kehadiran militer China dalam sekejap.
Armada tersebut diduga dikendalikan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), tetapi lagi-lagi Beijing menyangkal keberadaan mereka.
Analis di Institut Internasional untuk Kajian Strategis (IISS) di Singapura mengatakan mereka belum pernah melihat operasi China sebesar ini sebelumnya.
BACA JUGA: Zodiak Kuat Begituan, Pasangan Pasti Ngos-ngosan
Bulan lalu, lebih dari 200 kapal penangkap ikan China berkerumun di sekitar Whitsun Reef yang dikendalikan Filipina di Laut China Selatan.
Insiden Whitsun Reef belum pernah terjadi sebelumnya baik dalam skala maupun durasinya.
"Sejumlah besar kapal penangkap ikan China berkumpul di satu terumbu karang Spratly, dan tinggal di sana selama beberapa minggu," jelas IISS. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News