Pakar UGM Sebut Varian Delta Berbahaya Bagi Lansia

16 Juni 2021 12:51

GenPI.co - Ketua Tim Peneliti Whole Genome Sequence (WGS) SARS-CoV-2 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), dr Gunadi menjelaskan bahwa varian Delta B1617 memiliki dampak buruk atau beresiko tinggi apabila menyerang lanjut usia (lansia).

Kementerian Kesehatan mengungkapkan sejauh ini sudah ada 145 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong 'Variant of Concern (VoC)', yang berhasil teridentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil WGS secara berkala. Rinciannya, 36 kasus B117 Alfa, 5 kasus B1351 Beta, dan 104 kasus B1617.2 Delta.

Varian Delta, kata Gunadi, disebut-sebut dapat menurunkan kekebalan tubuh seseorang dengan usia yang lebih tua meskipun sudah divaksinasi dua dosis. Gunadi juga menemukan bahwa B1617 berpotensi menyebabkan reinfeksi, dan semakin memperlemah kekebalan tubuh pasien.

BACA JUGA:  Dosen UGM Lulusan Oxford dan Harvard Ini Pernah Gagal UN

"Semakin tua pasien covid-19 maka varian Delta ini akan memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut," kata Gunadi dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan sehatnegeriku.kemkes.go.id, Rabu (16/6/21).

Gunadi meminta agar pemerintah terus menggenjot vaksinasi pada target sasaran 21,5 juta lansia yang saat ini masih rendah. Data Kemenkes mencatat baru 3.990.171 lansia mendapat dosis pertama, sementara untuk dosis kedua baru 2.415.389 lansia.

BACA JUGA:  Sampel Sedikit, Covid-19 Varian Delta Belum Terdeksi di Yogya

Dalam kurun waktu empat bulan vaksinasi lansia, capaian dosis pertama baru menyentuh 18.51 persen dari target total, sedangkan untuk capaian dosis kedua baru di 11,21 persen.

Lebih lanjut, Gunadi yang juga ikut melakukan penelitian WGS terhadap sampel warga di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kemudian melihat bahwa lonjakan kasus covid-19 di Kudus juga ikut dikontribusikan oleh varian Delta B1617 ini.

BACA JUGA:  UGM Sebut Virus Corona Varian Delta di Kudus Berbahaya

Data terakhir Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes) per 13 Juni mencatat sudah ada 62 kasus B1617 di Kudus, dan secara nasional sudah ada 104 kasus.

Gunadi meminta agar masyarakat terus disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ditambah menghindari kerumunan dan mengurangi perjalanan yang tidak perlu.

Sebab menurutnya mutasi virus akan selalu ada dan berkembang apabila didukung dengan mobilitas warga yang tidak terkendali.

"Makin tinggi interaksi sosial yang terjadi, maka peluang terjadinya lonjakan kasus makin tinggi. Hipotesisnya adalah varian Delta sudah bertransmisi secara lokal di daerah Kudus karena masif. Bukan tidak mungkin transmisi lokal varian Delta sudah terjadi di daerah lain di Indonesia, hanya kita belum mendeteksi saja," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co