Suplemen Daya Tahan Tubuh Herbal Ini Jos, Diburu Pasien Covid-19

28 Juni 2021 03:40

GenPI.co - Tak ada yang memungkiri, saat ini konsumsi obat dan suplemen penambah daya tahan tubuh meningkat drastis di tengah pandemi covid-19, khususnya di Indonesia.

Salah satu yang diburu saat ini adalah suplemen daya tahan tubuh atau imunomodulator yang dipercaya membantu pasien sembuh dari Corona.

Menurut Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya dalam sebuah diskusi virtual mengungkapkan, bahwa di tengah lonjakan kasus Covid-19, semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya mengonsumsi imunomodulator.

BACA JUGA:  Air Rebusan Jahe Bisa Bikin Wanita Terbelalak, Khasiatnya Wow

Khususnya imunomodulator yang diproduksi dari tanaman-tanaman obat asli Indonesia.

"Kalau pandemi ini berkepanjangan, tentu akan lebih bagus mengonsumsi obat herbal yang bahan bakunya dari dalam negeri," jelas Arianti Anaya dikutip GenPI.co, Minggu (27/6).

BACA JUGA:  Jangan Sepelekan, Khasiat Minum You C 1000 Sungguh Mencengangkan

"Semakin banyak obat modern asli Indonesia (OMAI) jenis fitofarmaka dicari masyarakat, maka suatu saat nanti kita tidak akan lagi bergantung pada obat-obatan berbahan baku impor," sambungnya.

Arianti Anaya membeberkan, saat ini Kementerian Kesehatan tengah menyusun formularium khusus OMAI.

BACA JUGA:  Cespleng! Ternyata Ini Vitamin untuk Penderita Covid-19 OTG

Sehingga nantinya obat-obatan herbal buatan dalam negeri bisa masuk dalam daftar obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bisa diberikan kepada pasien peserta BPJS Kesehatan.

"Rencananya OMAI fitofarmaka yang sudah mendapat izin edar dari Badan POM akan masuk formularium, karena kan sudah pasti aman ya," jelas Arianti Anaya.

Di sisi lain, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan POM Reri Indriani mengamini bahwa ada peningkatan permintaan OMAI Fitofarmaka di tengah pandemi covid-19.

Tingginya permintaan suplemen imunitas tubuh membuat banyak produsen obat-obatan herbal mengajukan berkas permohonan izin untuk mengedarkan obat buatannya.

"Ada peningkatan pengajuan berkas 35-40% untuk OMAI ini selama pandemi. Tugas Badan POM adalah mengawalnya mulai dari uji pra klinis, uji klinis dan memastikan semua proses produksinya memenuhi standar yang berlaku," jelas Reri Indriani.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co