Nakes Bagi Kisah Susahnya Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19

16 November 2021 01:10

GenPI.co - Badai pandemi covid-19 merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak. Termasuk, para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam perang melawan pandemi dengan penyakit bernama lain SARS-CoV-2 ini.

Tak hanya soal pengobatan, para tenaga kesehatan juga harus menangani pemulasaran pasien meninggal akibat covid-19.

Namun, pemulasaran pasien meninggal bukanlah perkara yang mudah. Tak banyak tenaga kesehatan yang memiliki keberanian dan keteguhan hati untuk menjalani tugas pemulasaran jenazah.

BACA JUGA:  Hore! Sandiaga Uno Sampaikan Kabar Gembira Buat Para Nakes

Pengalaman itu dibagikan oleh perawat RS Muhammadiyah Babat Lamongan Imam Rifai dalam kegiatan World Vaccine Update Episode 43, Senin (15/11).

Imam mengatakan bahwa RS Muhammadiyah Babat merupakan rumah sakit terbesar dan terlengkap di Kecamatan Babat.

BACA JUGA:  Covid Bikin Singapura Sempoyongan - Nakes Kompak Mundur

“Namun, kami hanya punya 50-an tempat tidur, sehingga sangat kesulitan dalam menangani lonjakan kasus covid-19,” katanya.

Menurut Imam, ada 79 jenazah yang pemulasarannya dilakukan di RS Muhammadiyah Babat sejak Juli 2021.

BACA JUGA:  Singapura Beri Kabar Baik, Nakes Siap Dapat Insentif Puluhan Juta

Keterbatasan fasilitas dan SDM membuat RS Muhammadiyah Babat meminta bantuan dari rumah sakit lain di wilayah Babat, Lamongan.

“Kami meminta bantuan kepada semua nakes yang mempunyai keberanian untuk menjadi anggota pemulasaran. Satu demi satu nakes kami beri informasi cara pemulasaran jenazah,” ungkapnya.

Pemberian informasi dan wawasan itu dilakukan lewat diklat yang harus dilakukan para tenaga kesehatan sebelum melakukan pemulasaran jenazah.

“Akhirnya, satu per satu nakes mulai berkeinginan untuk membantu tim pemulasaran jenazah,” tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co