GenPI.co - Psikososial dan Ketua Umum Asosiasi Praktisi Coach Indonesia Adang Adha menyoroti tren merawat boneka arwah (spirit doll).
Menurutnya, kecintaan terhadap boneka secara berlebihan tidak dikategorikan gangguan jiwa.
“Namun, itu tidak sehat secara mental," ujar Adang kepada GenPI.co, Kamis (6/1).
Konsultan SDM itu lantas menyoroti awal mula boneka arwah mulai viral.
"Pernah ada kejadian yang kehilangan bayinya dan menggantikannya dengan boneka, lalu merepresentasikan sebagai anaknya," jelas Adang.
Adang mengaku belum bisa menemukan metode penyembuhan terkait merawat boneka arwah yang dikaitkan dengan kejiwaan.
Dia mengatakan, seseorang yang mengalami kesedihan mendalam akibat kehilangan anak akan menemui psikolog kedukaan.
"Saat ini psikolog atau psikiater pasti mengajarkan menerima kehilangan seseorang, lalu melakukan konseling hingga si ibu nanti akan menerima," tutur Adang.
Namun, hal berbeda terjadi ketika seseorang merasa mampu berkomunikasi dengan boneka arwah.
"Dia berhalusinasi bahwa benda mati itu bisa ngomong balik ke dirinya dan itu diagnosisnya sebagai penyakit halusinasi," ujar Adang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News