Pengumuman Penting! Mohon Siap-siap Akhir Februari 2022

07 Februari 2022 12:50

GenPI.co - Ada pengumuman penting yang wajib disimak. Kemenkes minta semua siap-siap akhir Februari 2022 nanti. 

Juru Bicara Vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, membuka tabir baru.

Prediksinya, kasus covid-19 akan melonjak dalam 2-3 pekan mendatang. Estimasinya sekitar akhir Februari 2022.

BACA JUGA:  Dinas Pariwisata Kepri: Isu Omicron Hambat Travel Bubble

Kabar baiknya, varian Omicron punya tingkat kesakitan yang lebih rendah. Namun semua tetap diminta untuk waspada.

Upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah kembali menekan jumlah kasus dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan membatasi mobilitas masyarakat.

BACA JUGA:  Ahli Epidemiologi Sampaikan Kabar Baik soal Omicron, Hamdalah

“Cakupan vaksinasi dosis lengkap, terutama untuk lansia dan anak-anak, juga harus terus dikejar berbarengan dengan dosis vaksin booster untuk memperkuat imunitas kelompok,” ujar Nadia dalam keterangan resmi Kemenkes, Minggu (6/2/2022).

Saat ini jumlah pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit masih rendah.

BACA JUGA:  Tekan Kasus Omicron, PPKM Darurat Perlu Diterapkan Kembali

Tai penambahan angka konfirmasi harian cenderung tinggi. Semua potensi bahaya tetap ada.

Tapi risikonya diprediksi bakal lebih ringan lantaran cakupan vaksinasi yang tinggi.

Nadia meminta masyarakat tidak perlu terpaku pada jumlah tersebut dan jangan panik.

Dari penjelasannya, sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien adalah gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali.

“Dan lama masa perawatan juga lebih sebentar jika dibandingkan dengan kasus varian lainnya,” ujar Nadia.

Nadia menyampaikan, ada kemungkinan kita akan menghadapi kenaikan kasus yang tinggi dalam 2 hingga 3 minggu ke depan.

Hal itu sama dengan prediksi Menkes Budi Gunadi Sadikin di mana puncak Omicron diprediksi terjadi akhir Februari 2022.

Karena itu, pihaknya berharap masyarakat dapat benar-benar waspada dan mengetahui kondisi ini dengan baik.

Bahwa penularan dari varian Omicron ini lebih cepat daripada varian of concern Covid-19 yang lain.

Namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah. 

“Rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” terang Nadia.

Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat yang terpapar namun tidak bergejala atau hanya gejala ringan, cukup melakukan isolasi mandiri di rumah.

Atau isolasi terpadu dengan memanfaatkan layanan telemedicine jika tersedia atau dapat melapor ke Puskesmas terdekat.

“Jika masyarakat yang terpapar menjalankan himbauan ini, sesuai dengan aturan Kemenkes, angka keterisian rumah sakit kita bisa berkurang hingga 60-70 persen,” ungkap Nadia. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co