GenPI.co - Di balik nikmatnya gorengan untuk berbuka puasa, terdapat kandungan lemak yang cukup tinggi di dalamnya. Jika terlalu banyak tentu bisa menaikkan kadar kolesterol.
Astri Kurniati, Head of Nutrifood Research Centre mengatakan, camilan tradisional dari bahan tempe, pisang hingga tahu ini jika digoreng memiliki kadar lemak sangat tinggi.
Lemak tersebut jika dikonsomsi dalam jumlah yang berlebih maka tak baik untuk kesehatan. Maka konsumsi gorengan harus dibatasi.
“Sebenernya sedikit-sedikit nggak apa-apa, tapi kalau kebanyakan itu, harus dihindari. Coba saja ukur kandungan lemak setelah selesai di goreng,” ucap Astri dalam keterangan resminya, Minggu (3/4).
Menurut Astri, camilan gorengan bisa tetap dikonsumsi saat buka puasa, asalkan minyak yang dipakai adalah minyak dengan kandungan lemah tak jenuh.
“Yang mengandung tidak jenuh pastinya lebih sehat, tapi balik lagi kalorinya pasti sama, cuma secara jenis minyaknya lebih sehat,” sambungnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, menegaskan paling baik adalah mengonsumsi makanan manis saat berbuka, bukan langsung menyantap gorengan.
Sebab gorengan lebih lama diserap oleh tubuh yang membutuhkan pemulihan setelah seharian berpuasa.
“Bagusnya yang manis-manis misalnya teh manis hangat dan kurma serta segelas air. Agar cepat diserap tubuh,” ungkapnya dikutip Antara.
Menurutnya silahkan saja mengosumsi gorengan tetapi tak sesuai kebutuhan yang diperlukan tubuh. Ia menyarankan gorengan boleh dikonsumsi setelah energi tubuh pulih kembali.
“Minum teh manis dulu, kurma, lalu salat Magrib. Kemudian baru boleh makan 1 gorengan. Satu dulu ya jangan kebanyakan,” tukasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News