Kesadaran Masyarakat Soal Gagal Jantung Masih Rendah, Kata Dokter

20 Mei 2022 18:55

GenPI.co - Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr. Rarsari Soerarso, menilai bahwa kesadaran masyarakat Indonesia soal gagal jantung masih rendah.

Tak hanya masyarakat, pemerintah dan tenaga kesehatan di faskes I, seperti puskesmas, pun pengetahuannya masih rendah soal kondisi gagal jantung di Indonesia.

“Kalau dibilang beban gagal jantung terhadap negara sebetulnya sangat besar. Masalahnya, awareness-nya (kesadaran) itu sangat kecil,” ujarnya, dilansir dari Antara, Jumat (20/5).

BACA JUGA:  Ketahui Bahaya dan Tahapan Awal Gejala Gagal Jantung

Rarsari mengatakan bahwa tenaga kesehatan di puskesmas, penting untuk memperbarui pengetahuan mengenai deteksi dan diagnosis gagal jantung, sebab terkadang gejalanya tidak disadari.

Salah satu gejala khas gagal jantung yaitu sesak nafas saat istirahat atau aktivitas.

BACA JUGA:  Hipertensi Penyebab Utama Gagal Jantung, Simak Anjuran Dokter

Pada kasus ibu hamil bahkan lebih sulit membedakan antara sesak nafas saat berada di periode terakhir kehamilan atau karena gejala gagal jantung.

“Kalau kita bicara tentang sesak nafas, mungkin dipikirnya penyakit paru-paru, TBC, bronkitis, padahal banyak kasus mungkin itu adalah tanda dari gagal jantung,” katanya.

BACA JUGA:  Peneliti: Tidur Berantakan Picu Risiko Gagal Jantung

Menurut Rarsari, gagal jantung adalah kondisi abnormalitas dari struktur jantung atau fungsi yang menyebabkan kegagalan dari jantung untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh.

Selain sesak nafas, gejala tipikal lainnya termasuk ortopnea atau tidak nyaman saat bernapas sambil berbaring, cepat merasa lelah, edema tungkai atau bengkak pada pergelangan kaki, dan sebagainya.

Rarsari menganjurkan agar melakukan deteksi dini bagi orang tanpa kormobid saat berada di usia 30 tahun ke atas.

Caranya, dengan sering melakukan cek darah untuk mengetahui tensi serta kadar kolesterol dan gula minimal setahun sekali.

“Sebab, dari situ kita bisa mendeteksi faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner, faktor risiko darah tinggi, dan nantinya bisa mencegah gagal jantung,” jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co