Jika Minum Obat Tak Bisa Redakan Migrain, Segera Akupunktur

25 Mei 2022 12:20

GenPI.co - Akupunktur bisa membantu menangani keluhan migrain yang tak bisa sembuh usai diberikan terapi obat-obatan.

Metode akupunktur yang digunakan adalah akupunktur secara manual, dilakukan 2-3 kali seminggu dengan durasi 20-30 menit per sesi, total 12 kali.

"Setelah terapi, sambung Newanda, dokter akan melakukan evaluasi," ujar Dokter Spesialis Akupunktur Klinik dr. Newanda Mochtar, Sp.Ak dalam keterangan resmi, Rabu (25/5/2022).

BACA JUGA:  Biar Migrain Tidak Gampang Kumat, Kamu Wajib Hindari 3 Makanan

Menurut dia, akupunktur medis bekerja dengan merangsang sistem saraf dan memengaruhi berbagai neurotransmitter yang berperan terhadap serangan nyeri kepala, sehingga nyeri kepala berdenyut tidak terjadi.

Terapi ini mampu membantu meredakan nyeri serta pengurangan kekambuhan migrain secara jangka panjang.

BACA JUGA:  Berikut Cara Redakan Migrain

"Setelah terapi, akan terjadi pengurangan dalam hal jumlah hari serangan migrain, keparahan serangan migrain, serta lamanya serangan migrain," kata Newanda.

Migrain merupakan nyeri kepala primer yang banyak ditemukan baik di Eropa, Amerika, maupun Asia. Berdasarkan studi populasi Balitbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, migrain memiliki prevalensi sebesar 22,4 persen di Indonesia.

BACA JUGA:  Ada di Apotek, Rekomendasi Obat Terbaik untuk Mengatasi Migrain

Kondisi ini merupakan nyeri kepala tipe kronis dengan gejala keluhan yang sama berulang-ulang, menyerang usia produktif, dan dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja hingga 80 persen.

"Serangan nyeri kepala migrain bersifat spesifik, paroksismal atau mendadak, dan terkadang dibarengi adanya kilatan cahaya di depan mata," tuturnya.

Menurut Newanda, migrain hanya dapat diobservasi oleh dokter yang memeriksa pasien baik sebelum maupun sesudah serangan.

Kondisi migrain dinyatakan sebagai nyeri kepala berulang, lebih dari lima kali, dengan durasi 4-72 jam dengan karakteristik berdenyut, intensitas sedang sampai berat, unilateral/menyerang pada satu sisi yang bertambah dengan aktivitas fisik, serta adanya manifestasi mual, sensitif terhadap cahaya dan suara. (antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co