GenPI.co - Brittle diabetes sering dikenal dengan nama diabetes labil. Tandanya yaitu kadar gula darah tidak stabil atau mudah naik turun. Kondisi ini bisa jadi tanda bahwa penyakit diabetes melitus yang dialami sudah cukup parah.
Kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1. Namun, tidak berarti semua penderita diabetes tipe 1 pasti akan mengalami komplikasi ini. Orang dengan diabetes tipe 2 juga tetap memiliki risiko untuk mengalaminya.
Beberapa dokter mengklasifikasikan diabetes labil sebagai salah satu komplikasi diabetes, tetapi dokter-dokter lainnya menganggap ini adalah turunan dari diabetes tipe 1.
Namun, berkat kemajuan dalam pengobatan diabetes, brittle diabetes sudah jarang terjadi.
Meski begitu, kondisi ini masih menjadi halmenakutkan bagi para penyandang diabetes.
Menyeimbangkan gula darah adalah cara paling tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Kondisi gula darah yang naik turun mungkin menyebabkan tubuh sulit untuk merespons atau menggunakan insulin tambahan dengan optimal.
Oleh karena itu, pemberian terapi insulin yang paling efektif untuk diabetes labil adalah dengan menggunakan pompa insulin khususnya jenis subkutan (jaringan lemak di bawah kulit).
Selain terapi insulin, kamu juga perlu memonitor kadar gula darah secara rutin untuk memastikan tingkatnya tetap dalam batas normal.
Beberapa orang dengan diabetes labil masih mengalami fluktuasi gula darah meski sudah diobati.
Dalam kasus yang lebih serius, mungkin dibutuhkan transplantasi pankreas. Namun, kasus seperti ini sebenarnya jarang ditemukan. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News