5 Pantangan Orang Sakit Asam Lambung dan Maag, Kamu Harus Tahu

02 Agustus 2022 06:00

GenPI.co - Maag bukanlah penyakit khusus, melainkan kumpulan gejala yang menandai suatu penyakit.

Demi mencegah kambuh, orang pengidap maag dan asam lambung dituntut untuk tidak sembarangan memilih makanan dan minuman.

Salah satu pemicu kenaikan asam lambung berasal dari konsumsi makanan dan minuman harian.

BACA JUGA:  5 Aturan Fengsui Kamar Tidur, Mampu Menarik Chi dan Keberuntungan

Bila Genpiple memiliki masalah maag dan penyakit asam lambung, sebaiknya hindari berbagai pantangan untuk mencegah kekambuhan gejala.

Berikut 5 pantangan makanan dan minuman pemicu asam lambung yang memiliki maag:

1. Tomat

BACA JUGA:  5 Obat Radang Tenggorokan Paling Manjur, Bikin Cepat Sembuh

Tomat ternyata juga masuk ke dalam daftar pantangan untuk mencegah naiknya asam lambung.

Pasalnya, kandungan asam sitrat dan asam malat pada tomat dapat memicu kenaikan asam lambung yang menjadi penyebab maag.

BACA JUGA:  3 Zodiak Paling Boros, Mereka Tak Pernah Puas Sebar Uang

Konsumsi tomat dalam jumlah yang terlalu banyak dapat memengaruhi sistem pencernaan.

Akibatnya, asam lambung akan naik ke kerongkongan yang dapat menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan.

2. Kafein

Orang yang memiliki maag tidak dianjurkan mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi, dalam jumlah banyak.

Sebaiknya hindari kafein atau membatasi asupannya guna mencegah gejala maag bertambah parah.

Pasalnya, kafein dilaporkan dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah.

Akibatnya, asam lambung pun bisa naik kembali ke kerongkongan dan memicu gejala yang mengganggu.

Selain melemahkan otot esofagus, kafein juga disebut dapat merangsang lebih banyak sekresi asam.

Hal itu dapat menyebabkan peningkatan hormon gastrin, yaitu hormon yang berfungsi merangsang lambung untuk menghasilkan asam lambung.

Ada beberapa makanan dan minuman berkafein yang mungkin perlu dihindari, seperti: cokelat, teh, kopi decaf, kopi, minuman berenergi, dan minuman bersoda.

3. Makanan tinggi lemak

Lemak memang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi dalam jumlah yang wajar.

Mengonsumsi makanan tinggi lemak dalam porsi yang terlalu banyak ternyata bisa memicu gejala maag.

Gejala maag terjadi karena lemak melemahkan otot pada katup kerongkongan (esofagus) bagian bawah dan menyebabkan kerongkongan mudah terbuka.

Hal itu memicu asam lambung naik ke kerongkongan. Alhasil, gejala berupa nyeri dan sensasi terbakar pada dada (heartburn) akan terasa.

Makanan tinggi lemak menjadi pantangan orang dengan penyakit asam lambung karena dapat merangsang pelepasan kolesistokinin.
Kolesistokinin yaitu hormon yang memicu mengendurnya katup kerongkongan, sehingga asam lambung bisa naik.

Orang yang ingin mengendalikan kenaikan asam lambung perlu membatasi makanan tinggi lemak, seperti: susu tinggi lemak dan produk olahannya; daging merah sapi, kambing, dan domba; gorengan dan makanan lainnya yang digoreng; makanan manis, seperti kue, es krim, dan lainnya.

4. Minuman berkarbonasi

Minuman berkarbonasi memang dapat membuat perut kembung. Selain itu, jenis minuman ini bisa memicu asam lambung.

Alasannya hampir sama dengan jenis makanan pemicu asam lambung lainnya, yaitu dapat melemahkan otot pada esofagus bagian bawah.
Bahkan, kebanyakan minuman berkarbonasi juga mengandung kafein yang makin berisiko terhadap asam lambung naik.

Itu sebabnya, minuman ini menjadi salah satu pantangan untuk orang yang memiliki maag, terutama bagi mereka yang tak ingin gejalanya kambuh.

5. Makanan pedas

Mengonsumsi makanan pedas juga bisa termasuk dalam daftar pantangan untuk orang yang mengalami asam lambung.

Rasa pedas dari suatu makanan berasal dari cabai. Cabai mengandung zat yang disebut capsaicin di dalamnya, yaitu ekstrak alkaloid yang memberikan rasa pedas pada cabai.

Selain memberikan rasa pedas, capsaicin juga bisa memperlambat kerja sistem pencernaan.

Bila hal ini terjadi pada orang yang sakit maag, tentu gejalanya akan lebih buruk mengingat proses pencernaannya memakan waktu lebih lama.

Pasalnya, makin lama makanan bertahan di perut, makin meningkat pula risiko asam lambung naik.

Akibatnya, butuh waktu yang lebih lama untuk pulih dari gejala maag, seperti mulas, sakit perut, hingga sensasi terbakar akibat asam lambung. (HelloSehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co