GenPI.co - Hati-hati, sembelit alias konstipasi ternyata bisa menyebabkan kanker usus.
Dokter Umum dr. Shannia Tritama mengatakan bahwa sembelit yang dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan kanker usus.
"Jika dibiarkan berlarut-larut maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti kanker usus," kata dr. Shannia dalam keterangan pers, Sabtu (24/9).
Menurut Shannia, sembelit merupakan gangguan buang air besar (BAB), sehingga frekuensi BAB kurang dari hitungan normal.
Frekuensi BAB normal adalah setiap hari atau setidaknya tiga kali dalam seminggu.
“Konstipasi ini berpotensi membuat sakit perut melilit atau tidak nyaman,” paparnya.
Shannia mengatakan sembelit dapat terjadi karena berbagai sebab, mulai dari makanan yang kurang serat, stres, kurang olahraga, dan dehidrasi perubahan rutinitas.
Selain itu, kondisi kesehatan tertentu yang mengurangi kontraksi pada kolon dan menghambat keinginan untuk buang air besar juga dapat mendapat sembelit.
Gejala yang menandai sembelit biasanya adalah frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, feses yang terasa keras dan kering, proses BAB yang harus mengejan, dan rasa tidak tuntas walaupun sudah selesai buang air besar.
"Walaupun kedengarannya sepele, tetapi jangan pernah mengabaikan gangguan sembelit,” paparnya.
Untuk mengatasinya, dr Shannia Tritama menganjurkan untuk melakukan perubahan gaya hidup dan memperbanyak konsumsi makanan berserat, seperti buah dan sayur.
Pastikan untuk minum air putih yang cukup sebanyak 1,5 sampai 2 liter dalam satu hari, serta batasi konsumsi kopi atau teh yang mengandung kafein.
“Lalu, berolahraga teratur dalam seminggu sekitar dua sampai tiga kali,” tuturnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News