GenPI.co - Hari jantung sedunia diperingati setiap tanggal 29 September. Momen ini menjadi evaluasi bagi masyarakat untuk lebih peduli menjaga kesehatan organ vital manusia ini.
Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Esti Nurjadin S.H., M.Kn mengatakan, salah satu yang diwaspadai adalah penyakit jantung koroner.
Penyakit ini terjadi akibat adanya penyumbatan pada aliran darah arteri ke jantung. Pembuluh darah utama yang memasok darah, oksigen dan nutrisi ke jantung menjadi rusak.
"Generasi milenial juga masuk kelompok umur yang rentan terhadap penyakit jantung dan kardiovaskular," ungkap Esti dalam keterangan resminya.
Menurutnya, faktor risiko penyakit jantung koroner seperti umur dan jenis kelamin tidak dapat kita ubah.
Namun ,faktor-faktor resiko yang berasal dari gaya hidup seperti merokok, konsumsi makanan yang tidak sehat, konsumsi alkohol yang berlebihan, kurangnya aktivitas berolahraga, stres tinggi, kurang istirahat, merupakan hal-hal yang bisa diubah agar terhindar dari penyakit jantung koroner.
Gaya hidup yang tidak sehat akan mempercepat kerusakan pada pembuluh darah. Tanda-tanda kerusakan pada pembuluh darah yang harus diwaspadai pada usia muda di antaranya hipertensi yaitu tekanan darah tinggi, hiperkolesterol yaitu tingginya kadar kolesterol dalam darah, arteroskeloris yaitu kadar kolesterol yang tidak terkendali yang menimbulkan penyumbatan pada pembuluh darah dan obesitas.
"Pemeriksaan kesehatan secara rutin sejak dini menjadi bagian penting dari pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah," imbuh Esti.
Selain itu, edukasi di sekolah-sekolah dan di perkantoran dikemas dalam bentuk yang mudah diterima oleh generasi milenial, sehingga relatable dan dekat dengan mereka.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News