GenPI.co - Seperti diketahui, bahwa cacing tanah telah lama dimanfaatkan sebagai suatu bentuk gizi.
Hal tersebut diperkuat oleh Sun et al (1997), yang menemukan bahwa cacing tanah mengandung 78-79 gram per liter amino, serta mengandung konsentrasi tinggi vitamin dan mineral penting, seperti zat besi dan kalsium.
Sementara itu, penulis Inggris Claire Louise menyatakan bahwa cacing tanah dapat menjadi tambahan gizi untuk diet manusia, karena tingginya tingkat protein pada tubuhnya, yaitu sekitar 60-70 persen protein.
Apalagi, cacing tanah mengandung sangat sedikit lemak dan juga mudah untuk dimasak karena mereka tidak memiliki tulang.
Cacing tanah, salah satu hewan yang dijadikan pengobatan tradisional alias herbal di China untuk berbagai penyakit.
Penelitian mengenai efek farmasi dari cacing tanah telah dimulai seiring dengan perkembangan teknologi biokimia.
Istimewanya, banyak molekul bioaktif yang dapat dipertimbangkan sebagai obat, telah terdeteksi di dalam tubuh cacing tanah.
Berikut beberapa manfaat mengonsumsi cacing tanah untuk kesehatan seperti dilansir pada Jumat (13/1/2023):
Banyak kelompok medis telah mencari cara untuk meningkatkan perawatan luka dan membantu peyembuhan luka.
Manfaat mengonsumsi cacing ternyata sangat ampuh untuk menyembuhkan beberapa masalah kesehatan.
Pasalnya, mineral yang diperoleh dari cacing spesies L. mauritii dapat beraksi menjadi antiinflamasi, antioksidan, dan aktivitas hepatoprotektif.
Oleh sebab itu, cacing ini dapat dipertimbangkan dalam pengobatan luka termasuk untuk berbagai panyakit manusia.
Tak dimungkiri, perlindungan tubuh manusia terhadap radikal bebas sangatlah penting.
Pasalnya, hal itu terhubung dengan kemajuan pertahanan untuk banyak penyakit kronis.
Sementara itu, fungsi antioksidan non-enzimatik, seperti glutathione, vitamin C dan E, Tocopherol dan Ceruloplasmin, melindungi sel dari kerusakan oksidatif.
Kegiatan antipiretik juga telah terdeteksi pada cacing spesies Lumbricus dan Perichaeta, ternyata aktivitas ini mirip seperti apa yang diperoleh aspirin.
Beberapa spesies cacing tanah, termasuk Lumbricus rubellas dan Eisenia fetida ternyata memiliki enzim fibrinolitik yang ampuh dan aman.
Efek terapi dan pencegahan terhadap penyakit yang berhubungan dengan trombosis telah dikonfirmasi secara klinis.
Oleh sebab itu, potensi penggunaan enzim fibrinolitik dalam pencegahan dan pengobatan penyakit jantung dan cerebro-vascular serius telah menarik perhatian bidang kedokteran dan farmakologi.
Cacing tanan merupakan salah satu organisme pertama dalam evolusi yang memiliki pengenalan imunologi dan memori.
Pasalnya, cacing tanah, seperti invertebrata kompleks lainnya menghasilkan beberapa jenis leukosit, serta menyintesis dan menyekresi berbagai molekul imunoprotektif.
Cacing tanah memiliki kekebalan bawaan, termasuk beberapa fungsi yang terkait dengan kekebalan adaptif (penolakan jaringan alogenik).
Selain itu, ceomocytes yang terlibat dalam kekebalan bawaan, memainkan peran sentral dalam sistem kekebalan tubuh cacing tanah.
Selama 700 juta tahun keberadaan cacing tanah telah berevolusi di lingkungan yang penuh dengan mikroorganisme.
Oleh sebab itu, cacing tanah telah mengembangkan mekanisme yang efisien terhadap serangan mikroorganisme.
Sementara itu, molekul-molekul yang mempertahankan cacing tanah dari mikroba telah terdeteksi dalam cairan selomik dari Lumbricus dan Eisenia.
Beberapa laporan juga ada yang membahas mengenai agen anti-mikroba yang berasal dari jaringan cacing tanah. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News