GenPI.co - Vitamin C tidak hanya ampuh mencegah flu, namun juga bisa membantu mengurangi efek fisik dan psikologis stres.
Orang yang memiliki kadar vitamin C tinggi tidak menunjukkan tanda-tanda stres mental dan fisik ketika dihadapkan pada suatu masalah.
Terlebih lagi, mereka bisa bangkit kembali dari siatuasi stres lebih cepat ketimbang orang dengan kadar vitamin C rendah dalam darahnya.
Para peneliti Jerman membuat 120 orang mengalami stres karena harus berbicara di depan umum dan mengerjakan soal matematika.
Sebagian dari mereka yang diteliti diberi 1.000 mg vitamin C.
Tanda-tanda stres, seperti peningkatan kadar hormon stres kortisol dan tekanan darah tinggi secara signifikan ditemukan pada mereka yang tidak mendapatkan asupan vitamin C.
Mereka yang mendapat vitamin C melaporkan bahwa mereka merasa tidak begitu stres dan lebih santai.
Para peneliti percaya bahwa vitamin C dianggap sebagai bagian penting dari manajemen stres.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa vitamin C menghilangkan sekresi kortisol pada hewan yang mengalami stres berulang kali.
Vitamin C hadir dalam buah dan sayuran segar yang belum dimasak, terutama pada buah jeruk dan paprika merah serta paprika hijau. Satu gelas 8 ons jus jeruk segar tersimpan 97 mg vitamin C.
Hal itu juga ditemukan dalam pepaya, melon, stroberi, brokoli, kubis, tomat, asparagus, dan peterseli. Tidak ada vitamin C dalam makanan hewani dan sedikit dalam ikan mentah.
Sebagai alternatif, suplemen vitamin C dapat dikonsumsi dengan interval sepanjang hari. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News