GenPI.co - Masalah kesehatan mental yang dialami mahasiswa makin meningkat, namun banyak universitas tidak memberikan layanan yang memadai untuk mengatasi persoalan tersebut.
Banyak mahasiswa melaporkan stres akademik sebagai satu-satunya faktor paling domminan yang memengaruhi kesehatan mental.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology, stres akademik kemungkinan besar menjadi faktor stres paling dominan yang memengaruhi kesehatan mental mahasiswa.
Khusus untuk mahasiswa, lanjut para peneliti, masa remaja akhir dan masa dewasa awal adalah masa transisi yang ditandai dengan perubahan fisiologis yang besar, termasuk peningkatan stres.
Dengan kata lain, kursus dan kebaruan kehidupan intelektual menimbulkan stres yang signifikan bagi banyak mahasiswa.
Sementara itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College Health, para peneliti menemukan bahwa gejala depresi dan stres lebih tinggi selama pandemi covid-19 dibandingkan dengan data yang dikumpulkan pada tahun 2017.
Namun, banyak mahasiswa melaporkan bahwa mereka belum melihat tanggap darurat dari perguruan tinggi dan universitas untuk memenuhi tuntutan yang meningkat akan kesehatan mental.
Covid-19 mengubah kebiasaan normal yang biasa dilakukan sebelum masa pandemi.
Sayangnya, belum ada perubahan sistematis pada struktur perguruan tinggi dan universitas yang akan mendorong praktik kesehatan mental yang lebih baik bagi mahasiswa. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News