GenPI.co - Pijat secara umum diterima untuk membuat rileks dan terasa nyaman. Dipijat memiliki manfaat untuk masalah kesehatan fisik tertentu, seperti ketegangan otot.
Dilansir Psychology Today, penelitian telah menunjukkan bahwa pijat dapat secara efektif mengurangi stres pada populasi mulai dari wanita hamil (Li et al., 2019) hingga praktisi pengobatan darurat (Mahdizadeh et al., 2019).
Pada dasarnya, hal ini masuk akal, karena pijat diketahui dapat menurunkan ketegangan otot.
Kortisol terbukti memiliki tingkat yang jauh lebih rendah setelah pemijatan pada bayi dan perawat ketika dinilai saat bangun di pagi hari.
Jadi, dampak terhadap stres tentu saja tidak mungkin terjadi akibat plasebo.
Sebuah penelitian menunjukkan peningkatan yang jauh lebih besar dalam kualitas tidur yang dilaporkan sendiri pada individu yang menderita insomnia primer setelah pijat dibandingkan mereka yang menerima konseling tidur dari perawat (Jong et al., 2016).
Penelitian tentang efek pijat terhadap kualitas tidur pada individu yang mengalami stres kronis masih kurang.
Namun, sebuah penelitian yang melibatkan pengajaran teknik pijat sederhana kepada veteran yang hidup dengan PTSD, bersama dengan strategi relaksasi lainnya, menemukan perbaikan yang signifikan pada gejala PTSD (Collinge et al., 2012).
Ada bukti yang menunjukkan bahwa pijat dapat berdampak positif terhadap stres serta tantangan kesehatan mental terkait stres.
Hal ini tidak boleh diartikan bahwa pijat merupakan pengganti pengobatan stres kronis lainnya, seperti psikoterapi atau pengobatan, namun pijat mungkin berperan dalam meningkatkan kesehatan mental bagi sebagian orang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News