Bio Farma Menyelenggarakan FGD Sosialisasi Produk Vaksin Demam Berdarah

22 Mei 2024 14:40

GenPI.co - Bio Farma melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi Produk Vaksin Demam Berdarah di Bali.

FGD ini dilakukan dalam rangka menanggulangi kasus demam berdarah di Indonesia yang menyebabkan angka kematian signifikan.

Di Indonesia saat ini terjadi peningkatan kasus dengue sampai bulan April 2024 (minggu ke-18 2024), terdapat sebanyak 91.269 kasus dengue dengan angka kematian 641 kematian disebabkan oleh penyakit dengue.

BACA JUGA:  Bio Farma Sediakan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom mengatakan pemerintah pusat, melalui Kementerian Kesehatan RI juga tidak tinggal diam dalam menanggapi situasi ini.

Demam berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang cukup tinggi di wilayah Indonesia.

BACA JUGA:  Asistensi Sertifikasi Halal UMK Binaan, Bio Farma Raih Apresiasi dari YPM Salman ITB

Pemerintah RI melalui Kemenkes telah Menyusun Strategi Nasional Penanggulangan Dengue yang mulai diterapkan sejak 2021.

"Program ini akan berlangsung sampai dengan 2025 dengan 6 strategi besar untuk penanggulangan penyebaran dengue," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (22/5/2024).

BACA JUGA:  Bio Farma Beri Bantuan Mesin untuk Tingkatkan Keterampilan Masyarakat Binaan di Lapas

Strategi tersebut di antaranya adalah Pemeriksaan Jentik Berkala, pembentukan Tim Gerak Cepat dalam Penanggulangan KLB, penerapan Tatalaksana Dengue sesuai standar, mengajak masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing, manajemen program, dan kemitraan dengan pemerintah.

Nyoman mengatakan vaksinasi merupakan salah satu metode pencegahan yang efektif untuk menanggulangi penyebaran DBD.

"Tidak kalah penting adalah untuk penggunaan vaksin dengue di kalangan masyarakat untuk penanggulangan penyebaran dengue yang lebih luas di wilayah Provinsi Bali," katanya.

Menurut VP. Komersial Nasional Bio Farma Fitri Puspadewi, Bio Farma saat ini telah mengembangkan produk vaksin sebagai penanggulangan terhadap penyebaran penyakit dengue di Indonesia.

Menurut data Kemenkes RI, terdapat peningkatan jumlah kasus DBD dari 73.518 orang pada 2021 menjadi 131.265 kasus pada 2022 dengan angka kematian yang juga meningkat dari 705 orang pada 2021 menjadi 1.183 orang pada 2022.

Untuk menangani fenomena tersebut, Bio Farma saat ini terus berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan pengembangan produk-produk vaksin.

"Salah satunya dengan memasarkan vaksin dengue Qdenga hasil kerjasama Bio Farma dengan PT Takeda Indonesia," katanya.

Saat ini Bio Farma telah bekerjasama dengan Takeda untuk mengembangkan dan memasarkan produk vaksin untuk pencegahan infeksi virus Dengue (DENV) di Indonesia yang dipasarkan dengan merek dagang Qdenga.

Qdenga merupakan vaksin yang diindikasikan untuk pencegahan penyakit dengue yang disebabkan oleh semua serotipe virus dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4) pada individu berusia 6-46 tahun.

Penggunaan Qdenga tidak memerlukan skrining serostatus sebelum pemberian vaksin sehingga dapat digunakan kepada individu yang belum dan sudah pernah terinfeksi DENV.

Selain itu, Qdenga cukup diberikan 2 dosis dalam 3 bulan untuk perlindungan jangka panjang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co