Peneliti Ungkap Hubungan Obat Antidepresan dengan Risiko Bunuh Diri

06 Desember 2023 14:50

GenPI.co - Obat antidepresan diklaim bisa mengangkat kegelapan depresi dan sepertinya kita membutuhkannya. Namun, peneliti menyebut kekurangan obat ini.

Salah satu penulisnya, Dr Michael Dixon, seorang dokter umum di Cullompton, Devon, yang merupakan ketua Fakultas Kedokteran.

"Antidepresan adalah instrumen yang tumpul. Budaya kita bias terhadap hal tersebut karena kita telah mengobati ketidakbahagiaan dan menginginkan solusi yang relatif instan," ujar Dr Dixon kepada Good Health.

BACA JUGA:  Apa Saja Obat yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil?

Dilansir Daily Mail, permasalahan pertama dalam pemberian antidepresan adalah bahwa pada depresi ringan hingga sedang, hingga 40 persen akan membaik, dan hingga 30 persen tidak akan membaik meskipun sudah diberi antidepresan. 

"Jadi setidaknya setengah dari orang yang kita beri antidepresan akan menjadi lebih baik atau tidak akan tertolong oleh obat tersebut," tuturnya.

BACA JUGA:  4 Jenis Obat-obatan ini Ternyata Bisa Mengganggu Cairan Pria, Jangan Sampai Salah

Yang lebih meresahkan, seperti yang diperingatkan oleh badan amal kesehatan mental Mind bahwa ada kemungkinan bahwa mengonsumsi antidepresan dapat membuat ingin bunuh diri.

Itu mungkin terjadi bahkan jika belum pernah mengalami perasaan ingin bunuh diri sebelumnya.

BACA JUGA:  4 Pengobatan Rumahan yang Efektif Meredakan Batuk Menahun

Namun, peringatan tersebut sering kali merupakan kebalikan dari pesan positif yang disajikan dalam jurnal medis tingkat atas, sebuah analisis studi klinis memperingatkan pada bulan Agustus.

Para peneliti di Austria dan Swiss meneliti 27 makalah yang diterbitkan dalam 30 tahun terakhir yang mempelajari hubungan antara antidepresan dan bunuh diri.

Sepuluh surat kabar memperingatkan adanya hubungan antara penggunaan antidepresan dengan peningkatan risiko bunuh diri, salah satu surat kabar mengatakan risikonya enam kali lebih besar. 

Namun, 17 penelitian menyatakan bahwa mereka tidak menemukan hubungan yang jelas antara antidepresan dan risiko bunuh diri.

Para penulis analisis baru ini menemukan bahwa para peneliti yang menerima dana dari perusahaan obat secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk melaporkan bahwa antidepresan membawa risiko bunuh diri.

Terlebih lagi, para analis juga menemukan bahwa jurnal psikiatri terkemuka lebih cenderung menerbitkan penelitian antidepresan yang tidak melaporkan risikonya. 

Hal ini penting karena para dokter dan kepala kebijakan obat lebih mementingkan kesimpulan yang dipublikasikan di jurnal ilmiah berperingkat tinggi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co