GenPI.co - Pernahkah kamu merasa mudah tersinggung atau kesepian? Isyarat emosional ini mungkin merupakan cara pikiran memberi sinyal stres.
Jangan mengabaikan perasaan tersebut, akui perasaan tersebut dan pertimbangkan apakah stres mungkin berperan dalam hal ini.
Dilansir Times of India, tubuh memiliki bahasanya sendiri, dan inilah saatnya untuk mulai mendengarkan.
Apakah kamu mengalami sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan, nyeri otot, atau kelelahan yang terus-menerus?
Itu bisa jadi merupakan manifestasi fisik dari stres yang diam-diam berdampak buruk.
Jika tubuh mengirimkan SOS, penting untuk memecahkan kode pesan tersebut.
Jika fokus terasa seperti bermain petak umpet, dan kelupaan sering terjadi, stres mungkin dalangnya.
Stres dapat memengaruhi fungsi kognitif, sehingga membuat kamu lebih sulit berkonsentrasi dan mengingat. Perhatikan petunjuk labirin memori ini.
Perubahan perilaku sering kali mencerminkan stres diam-diam di dalam diri. Apakah keputusan menjadi ambigu, konsentrasi menurun, atau kekhawatiran mendominasi pikiran?
Pergeseran ini mungkin lebih dari sekadar tantangan sehari-hari, hal ini bisa menjadi pemicu stres.
Menyadari perubahan-perubahan ini adalah langkah pertama untuk mendapatkan kembali kendali.
Mengakui stres adalah langkah pertama menuju pembebasan. Jika tanda-tanda ini muncul, inilah saatnya untuk memperhitungkan tingkat stres.
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari ahli kesehatan atau kesehatan mental, mereka siap memandu kamu melewati proses stres dan membantu memulihkan keseimbangan dalam hidup.
Memahami tanda-tandanya adalah kunci untuk melepaskan diri dari perangkap stres. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News