3 Tanda Kelelahan Secara Fisik dan Emosional, Kamu Harus Lakukan Perawatan Diri

GenPI.co - Mengabaikan istirahat dan perawatan diri dapat menyebabkan kelelahan. Kamu bisa mudah terjebak dalam kekacauan dan melupakan satu hal penting, yakni diri sendiri. 

Namun, bagaimana kamu tahu telah melewati batas dari kesibukan produktif menjadi sangat membutuhkan istirahat?

Dilansir Times of India, berikut tanda-tanda yang harus kamu perhatikan dan jangan diabaikan.

1. Sulit berkonsentrasi dan fokus

BACA JUGA:  Manfaat Cokelat Hitam untuk Kesehatan, Menurunkan Tekanan Darah dan Meningkatkan Mood

Manjakan otak dengan makanan enak, gerakan, dan aktivitas yang membuat kamu berbeda. Ini seperti membersihkan debu dari loteng bagian dalam, membiarkan cahaya masuk untuk mengusir sarang laba-laba.

Pikiran brilian menunggu tepat di bawah kabut, siap untuk mendapatkan kembali kehebatannya dan melihat dunia dengan kejernihan menakjubkan lagi.

2. Tidak punya energi

BACA JUGA:  Cantik Usia 42 Tahun, Wulan Guritno Ogah Ceramahi Anak soal Hidup Sehat

Kelelahan kronis ini menandakan kelelahan yang lebih dalam, tidak hanya secara fisik, tapi juga emosional dan mental.

Kebiasaan melewati tantangan dan terus bergerak justru menjadi penyebab rasa lelah yang kamu rasakan setiap hari.

BACA JUGA:  Tak Baik untuk Kesehatan, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam Berisiko Menimbulkan Penyakit

Berhati-hatilah untuk membiarkannya tetap berada di tubuh Anda karena dapat dan akan menjadi kronis.

Tubuh berteriak meminta istirahat mental dan fisik, jalan-jalan, pergi berlibur, dan pesan janji temu spa yang sudah dipikirkan. Ini akan mengisi ulang tubuh dengan cara yang sangat dibutuhkannya.

3. Kewalahan secara emosional

Setiap hal kecil berubah menjadi gelombang pasang perasaan. Air mata mengalir di atas roti panggang yang gosong?

Apakah kemarahan meledak karena kunci salah taruh? Selamat datang di rollercoaster emosional yang kelelahan. Jangan sampai terhanyut! Bangunlah rakit penyelamat yang menyayangi diri sendiri.

Bicarakan dengan teman, berteriaklah ke bantal jika perlu, membaca buku bagus, apa pun yang membuat kamu tenang. Ingat, Anda tidak sendirian di lautan yang bergejolak ini.

Pelayaran yang lebih mulus sudah dekat, dan kekuatan batin adalah jangkar yang kamu perlukan untuk menghadapi badai.

Bersikaplah lembut pada diri sendiri, biarkan ombak bergulung, dan percayalah bahwa jauh di lubuk hati, kamu masih kokoh seperti batu, menunggu untuk menemukan keseimbangan lagi. (*)