Kolesterol dan Tekanan Darah Tinggi Meningkatkan Risiko Serangan Jantung

29 Desember 2023 15:50

GenPI.co - Para peneliti telah meneliti hubungan penting antara tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan peningkatan risiko penyakit jantung, terutama ketika kondisi ini berkembang sebelum usia 55 tahun, dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE.

Dilansir Times of India, menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1,28 miliar orang dewasa di seluruh dunia, berusia antara 30 dan 79 tahun, menderita hipertensi, dan sekitar 46% di antaranya tidak menyadari penyakit mereka.

Temuan ini menekankan betapa mendesaknya untuk menyelidiki dampak tekanan darah tinggi dan kolesterol terhadap kesehatan jantung, terutama ketika kondisi ini diidentifikasi sejak dini.

BACA JUGA:  Selain Penyakit Jantung, Demensia Menjadi Penyebab Kematian di Inggris

Penelitian yang dilakukan menggunakan analisis pengacakan 3 sampel peserta ini bertujuan untuk memahami hubungan antara kolesterol tinggi (LDL-C), peningkatan tekanan darah sistolik (SBP), dan penyakit jantung koroner (PJK).

Di antara 296.131 peserta yang dianalisis, para peneliti mengidentifikasi tiga kelompok berbeda: mereka yang memiliki kolesterol tinggi (136.648 orang), peningkatan tekanan darah sistolik (135.431 orang), dan mereka yang didiagnosis menderita penyakit jantung koroner (24.052 orang).

BACA JUGA:  Apa yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Mengalami Serangan Jantung?

Temuan penting penelitian ini mengungkapkan bahwa individu dengan kadar LDL-C dan SBP yang tinggi secara genetik menghadapi peningkatan risiko penyakit jantung koroner, berapapun usia mereka saat didiagnosis.

Secara signifikan, mereka yang memiliki peningkatan SBP dan LDL-C pada awal hingga usia paruh baya menunjukkan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, tidak tergantung pada tingkat SBP dan LDL-C di kemudian hari.

BACA JUGA:  3 Tanda Serangan Jantung yang Tidak Boleh Diabaikan pada Malam Hari

Paparan kumulatif terhadap faktor-faktor risiko, seperti SBP dan LDL-C, memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit jantung koroner, menunjukkan implikasi jangka panjang dari kondisi ini terhadap kesehatan seseorang.

Para peneliti menekankan bahwa penyakit jantung koroner merupakan konsekuensi dari paparan kumulatif terhadap faktor risiko.

Meskipun dampak SBP terhadap penyakit jantung koroner berkurang seiring bertambahnya usia, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya intervensi dan pengobatan dini.

Meskipun terdapat penurunan penggunaan obat seiring bertambahnya usia, para peneliti menekankan bahwa menghentikan pengobatan yang tepat berdasarkan usia saja mungkin tidak masuk akal.

Faktor gaya hidup secara signifikan berkontribusi terhadap perkembangan hipertensi dan kolesterol tinggi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencantumkan faktor-faktor seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, penyalahgunaan alkohol, merokok, dan penggunaan tembakau lainnya sebagai faktor risiko hipertensi.

Demikian pula, faktor risiko kolesterol tinggi termasuk diabetes tipe 2, obesitas, pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co