GenPI.co - Meskipun penyakit liver sering dikaitkan dengan konsumsi alkohol, penyakit ini juga dapat menyerang orang non-alkohol karena faktor seperti infeksi virus, obesitas, dan genetika.
Mengenali tanda-tanda penyakit hati yang tersembunyi sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan.
Liver merupakan organ vital yang bertanggung jawab atas berbagai fungsi dalam tubuh, termasuk detoksifikasi, metabolisme, dan penyimpanan nutrisi.
Dilansir Times of India, berikut indikator umum masalah liver yang harus diwaspadai oleh non-alkohol.
Sakit perut atau rasa tidak nyaman yang tidak diketahui penyebabnya, terutama di kuadran kanan atas tempat liver berada, mungkin mengindikasikan peradangan atau pembesaran liver.
Ketidaknyamanan ini bisa berkisar dari nyeri tumpul hingga nyeri tajam dan mungkin memburuk setelah makan makanan berlemak.
Penyakit kuning adalah menguningnya kulit dan mata yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin, pigmen kuning yang dihasilkan selama pemecahan sel darah merah.
Penyakit liver seperti hepatitis atau sirosis dapat mengganggu kemampuan hati memproses bilirubin sehingga mengakibatkan penyakit kuning.
Disfungsi liver dapat menyebabkan perubahan warna urine, biasanya menjadi gelap menjadi sewarna teh atau kecokelatan.
Perubahan warna ini terjadi karena adanya bilirubin dalam urine, yang biasanya diproses dan dikeluarkan oleh liver.
Penyakit liver seperti sirosis dapat menyebabkan retensi cairan dan pembengkakan yang dikenal dengan asites.
Asites sering kali bermanifestasi sebagai pembengkakan atau kembung pada perut, namun juga dapat menyebabkan pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki akibat penumpukan cairan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News