GenPI.co - Kegugupan, panik, takut, berkeringat, dan detak jantung cepat bisa jadi gejala kecemasan.
Namun terkadang, perasaan-perasaan itu menjadi berlebihan di waktu yang salah, dan akhirnya mengganggu kehidupan sehari-hari.
Dilansir Health, pemicu kecemasan berbeda pada setiap orang, tetapi berikut ini adalah beberapa yang paling umum.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, orang dewasa harus tidur setidaknya 7 jam per hari dengan kualitas yang baik.
Tidak cukup tidur sesuai anjuran merupakan faktor lain yang dapat memperburuk kecemasan.
Selama bertahun-tahun, Una McCann, MD, profesor psikiatri dan direktur Program Gangguan Kecemasan di Sekolah Kedokteran Johns Hopkins, telah melakukan penelitian tentang hubungan antara kurang tidur dan kecemasan.
Melalui penelitiannya ini, Dr. McCann menemukan bahwa terlepas dari apakah seseorang memiliki gangguan kecemasan atau tidak, tingkat kecemasan akan meningkat setelah semalam kurang tidur.
Obat-obatan yang dimaksud termasuk amfetamin dan metilfenidat.
Keduanya digunakan dalam pengobatan gangguan hiperaktivitas defisit perhatian dan narkolepsi.
Dr. McCann juga mengatakan bahwa beberapa antidepresan, seperti Wellbutrin XL (bupropion) dan Effexor XR (venlafaxine), dan beberapa obat anti-asma dapat bersifat stimulan bagi sebagian orang.
Pola makan juga dapat memengaruhi kesehatan mental.
Penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal pada bulan Juni 2020 menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko kecemasan.
Para peneliti menduga hal itu mungkin disebabkan oleh perubahan kadar glukosa darah yang berulang dan cepat.
Kadar gula darah rendah yang berulang juga dikaitkan dengan gangguan suasana hati. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News