GenPI.co - Secara keseluruhan, ahli kesehatan menyebut anak-anak dan remaja tidak membutuhkan kafein.
Dilansir Health, dokter anak di NewYork-Presbyterian Columbia University Irving Medical Center Edith Bracho Sanchez mengatakan kafein tidak diperlukan bagi remaja yang beristirahat dan makan dengan baik.
Tetapi dokter anak sepakat bahwa remaja tidak perlu menghindari kafein sepenuhnya.
"Tidak mengonsumsinya setiap hari akan lebih menyehatkan. Namun, menurut saya tidak apa-apa bagi remaja untuk minum secangkir teh atau soda secara berkala, selama tidak mengalami efek yang parah," ujarnya.
Direktur medis Divisi Perawatan Primer Anak Connecticut Andrew Carlson menganjurkan pendekatan yang seimbang daripada penghindaran yang ketat.
"Remaja harus menjaga asupan kafein di bawah batas wajar, yaitu 100 miligram per hari, serupa dengan apa yang ditemukan dalam secangkir kopi 8 ons," kata Carlson.
Hal terbaik bagi remaja adalah menghentikan konsumsi kafein pada sore hari.
"Pentingnya menghindari minuman berenergi dan memperhatikan tanda-tanda ketergantungan kafein agar tetap terjaga," ucapnya.
Meskipun menjalani kehidupan yang sibuk, remaja tidak perlu mengonsumsi kafein setiap hari.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, siswa sekolah menengah membutuhkan 8 jam tidur setiap malam.
Jadi, ketergantungan pada kafein bisa jadi merupakan tanda bahwa ada yang salah dengan jadwal tidur remaja.
"Apakah ini kiamat jika orang tua keluar dengan anak yang ingin minum latte? Tidak, bukan. Tapi saya juga tidak akan menjadikannya sebagai pilihan sehari-hari," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News