GenPI.co - Menjalani pola makan clean eating bisa menjadi pilihan sehat, tetapi bukan tanpa tantangan.
Dilansir Health, banyak informasi mengenai makanan apa yang diperbolehkan dan tidak.
Beberapa pendekatan clean eating melarang konsumsi gluten dan produk susu, sementara yang lain lebih menekankan pada diet seimbang berbasis makanan utuh (whole foods).
Sebaiknya kamu tetap mengonsumsi beragam makanan dari semua kelompok gizi, kecuali ada alergi atau intoleransi makanan.
Menghindari terlalu banyak kelompok makanan bisa membuat diet terasa terlalu ketat dan sulit dipertahankan dalam jangka panjang.
Penelitian menunjukkan bahwa memperbanyak konsumsi makanan utuh dan protein nabati seperti kacang-kacangan bisa meningkatkan kualitas kesehatan.
Pola makan berbasis nabati ini bisa mendukung penurunan berat badan, menjaga kadar gula darah, menurunkan kadar kolesterol, dan meningkatkan kualitas hidup.
Pola makan yang terlalu membatasi semua gluten, kacang-kacangan, dan produk susu justru bisa berdampak negatif.
Pola makan yang sangat ketat bisa menyebabkan kekurangan nutrisi, menurunkan kualitas hidup, dan menimbulkan kecemasan berlebih terhadap makanan atau orthorexia.
Orang yang memiliki riwayat gangguan makan, masalah citra tubuh, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) lebih berisiko terhadap pola makan ekstrem seperti ini.
Untuk menjalani clean eating dengan cara yang sehat dan berkelanjutan, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau ahli diet terdaftar.
Mereka bisa membantu kamu menyusun rencana makan yang seimbang, bergizi, dan sesuai dengan tujuan kesehatan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News