GenPI.co - Pengamat komunikasi Ade Armando mengungkapkan pendapatnya terkait peniadaan Pancasila dan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Ade menilai bahwa ada pihak-pihak tertentu yang ingin merusak nama baik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
BACA JUGA: Angin Segar dari Saksi untuk Rizieq, Akhirnya Bisa Bernapas Lega!
Pasalnya, Nadiem berulang kali diserang terkait kebijakannya selama menjadi Mendikbud.
“Ada pihak yang ingin merusak kredibilitas nama Nadiem sebagai Mendikbud,” ujar dia dalam pernyataannya dikutip GenPI.co dari video di kanal YouTube CokroTV, Selasa (20/4/2021) kemarin.
Menurut Ade, upaya untuk merusak kredibilitas Nadiem itu dilakukan karena kinerja pria 36 tahun itu sebagai Mendikbud sangat bagus.
“Kita bisa lihat achievements Nadiem sebagai Mendikbud sangat banyak,” ungkapnya.
Akademisi Universitas Indonesia itu berharap masyarakat Indonesia tidak termakan fitnah yang dilemparkan kepada Nadiem tersebut.
“Kita berpihak pada Nadiem bukan karena apa-apa, tapi dia orang baik, jadi harus kita bela,” terang dia.
BACA JUGA: Jawaban Saksi Ini Bikin Kaget, Habib Rizieq Bisa Bernapas Lega
Ade juga membeberkan bahwa Nadiem sudah menunjukkan kualitas sebagai negarawan dengan berlapang dada menyampaikan terima kasih dan berjanji akan menerbitkan revisi dari PP 57/2021.
“Nadiem sudah menunjukkan kualitas sebagai negarawan dengan tidak membela diri dan berjanji melakukan revisi. Jadi, memang para penyerangnya itu yang bermasalah,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News