GenPI.co - Akademisi ilmu pemerintahan Rochendi menilai bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak memiliki legitimasi yang utuh sebagai seorang kepala negara.
Namun, Rochendi meyakini bahwa Presiden Jokowi paham dengan posisinya saat ini.
BACA JUGA: Para Menteri Ketar-Ketir, Jokowi Bisa Reshuffle Lagi Usai Lebaran
“Jokowi paham dengan posisinya yang tak mendapatkan legitimasi secara utuh sebagai presiden,” ujarnya kepada GenPI.co, belum lama ini.
Menurut Rochendi, dukungan politik yang lemah kepada Jokowi akhirnya dimanfaatkan oleh mantan wali kota Solo itu untuk bagi-bagi posisi di pemerintahan.
“Jokowi sadar dia lemah dukungan politik, akhirnya dia bagi-bagi posisi kepada siapa pun,” ungkapnya.
Pengajar di Universitas Sutomo, Serang, itu mengatakan bahwa Presiden Jokowi akhirnya memilih siapa pun untuk menduduki jabatan di pemerintahan, asalkan orang tersebut berasal dari partai pendukung.
Akhirnya, kondisi itu menyebabkan jabatan-jabatan di pemerintahan jadi tak diisi oleh orang-orang yang berkompeten.
“Itulah yang kemudian melemahkan kepemimpinan Jokowi,” katanya.
Rochendi memaparkan bahwa sebagai presiden, Jokowi seharusnya memiliki kuasa untuk memilih orang-orang yang berkompeten untuk menduduki posisi strategis di pemerintahan.
BACA JUGA: Aktivis 98 Lantang, Seret Nama Jokowi, Bacalah!
“Harusnya dia memilih orang-orang yang tangguh, bukan orang-orang yang ditunjuk oleh partai politik pendukungnya pada pemilu yang lalu,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News