GenPI.co - Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah memberi tanggapan terkait isu pemberhentian penyidik dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos tes Wawasan Kebangsaan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Prinsipnya, KPK merupakan lembaga penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi yang harus transparan. Oleh sebab itu, apapun yang terjadi di KPK haruslah menjadi suatu proses yang transparan," ujar dia dalam pernyataannya kepada GenPI.co saat dihubungi melalui seluler, Selasa (4/5/2021).
BACA JUGA: Fahri Hamzah Blak-blakan Soal Jokowi, Presiden Dibela!
Menurutnya, itulah cara untuk melihat kinerja pemerintahan yang akan datang. Khususnya dalam tradisi demokrasi, transparansi dan pertanggung jawaban juga merupakan hal yang utama.
"Jadi, KPK harus menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya secara terbuka dan transparan," terangnya.
Seperti diketahui, Penyidik senior KPK Novel Baswedan dikabarkan dipecat dari lembaga antirasuah yang dipimpin oleh Firli Bahuri.
Dari informasi yang dihimpun, Novel Baswedan dan sejumlah pegawai tidak lolos tes wawasan kebangsaan yang merupakan salah satu syarat untuk alih status menjadi ASN.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengaku pihaknya belum bisa memberikan klarifikasi terkait informasi tersebut.
Kendati demikian, Ali memastikan komisi antikorupsi itu sudah menerima pihak-pihak yang lolos menjadi ASN maupun tidak.
"KPK benar telah menerima hasil assesment wawasan kebangsaan yang diserahkan pihak BKN RI pada 27 April 2021," kata Fikri saat dikonfirmasi, Senin (3/5/2021) lalu.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Singgung Pertemuan Jokowi-Amien Rais, Mengejutkan
Ali mengaku pihaknya belum bisa mengumumkan hasil asesmen tersebut. Namun, dia menjanjikan akan mengumumkan kepada publik siapa saja yang lolos atau tidak.
"KPK memastikan akan menyampaikan hasilnya kepada publik dalam waktu dekat dan akan kami informasikan lebih lanjut," jelasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News