Pernyataan Din Syamsuddin Sindir Rezim Jokowi Menohok Banget

07 Mei 2021 10:40

GenPI.co - Pernyataan deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menohok soal tuduhan radikal terhadap umat Islam. 

"Seandainya umat Islam radikal maka tidak akan ada Negara Pancasila. Justru karena kenegarawanan dan toleransi tinggi para tokoh Islam maka Negara Pancasila ada," ujar Din Syamsuddin, Kamis (6/5).

BACA JUGA: Pengamat Top Bilang Koruptor Lebih Bahaya dari Habib Rizieq

Menurut Din, tuduhan radikal terhadap umat Islam adalah gerak politik dari musuh politik umat Islam. 
Gerak politik ini dapat didorong oleh beberapa sebab. Pertama, hal ini boleh jadi karena ketakutan terhadap kebangkitan umat Islam yang sering dilakukan oleh Kaum Komunis.

Kedua, tuduhan itu dilakukan dalam rangka mematikan langkah kelompok Islam dalam arena politik, sehingga mereka dapat berkuasa atau melanggengkan kekuasaan. 

"Kelompok ini sebenarnya takut terhadap potensi besar umat Islam dalam politik, tapi mereka juga mengetahui cara untuk melemahkannya," kata Din.

Tuduhan ketiga itu merupakan bagian dari skenario global yang bersekongkol dengan komrad-komradnya di dalam negeri yang khawatir akan kebangkitan gerakan populisme Islam di Indonesia.

"Hal ini dapat muncul dalam bentuk penuduhan yang berujung pada penangkapan dan pemenjaraan. Juga ada modus lain yaitu menjerat figur-figur tertentu dengan alasan-alasan yang absurd," ungkap tokoh Muhammadiyah ini. 

Kata Din, hal ini pernah terjadi pada Era Soekarno dengan dipenjarakannya sejumlah tokoh Islam. Pada Era Orde Baru, kalangan Islam dituduh sebagai ekstrem kanan dan anti-Pancasila.

Din menambahkan, pada era Jokowi tuduhan radikal terhadap kalangan Islam terkesan berlangsung sistematis, masif, terstruktur, dan berani. 

Bahkan, tuduhan-tuduhan itu dilakukan oleh orang per orang yang dengan sombong dan berani menghina dan menistakan lambang-lambang Islam. 

BACA JUGA: Soal Prabowo Maju Capres, Kader Gerindra Diharap Bersabar 

"Sayangnya terhadap pelakunya negara tidak selalu hadir, bahkan terkesan tidak adil," pungkas Din Syamsuddin. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co