Rocky Gerung Tuding Ada Gejala Pengecut Kepemimpinan Jokowi

18 Mei 2021 15:15

GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan permainan komunikasi politik yang sudah dihapal oleh publik.

Menurutnya, Presiden Jokowi selalu ingin memberikan solusi terkait sebuah isu yang terjadi.

BACA JUGA: Ferdinand Sarankan Novel Baswedan Diserahkan ke BNPT

“Solusinya sudah jelas, yaitu jangan mengubah UU KPK, tapi beliau sendiri yang ingin mengubah itu," ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (18/5).

Rocky mengatakan bahwa apa yang dilakukan Presiden Jokowi sama dengan peribahasa ‘lempar batu sembunyi tangan’ dan hanya melempar-lempar isu saja.

Sebab, UU KPK tetap berlaku meskipun tanpa tanda tangan dari Presiden Jokowi.

“Dia bersandiwara tak mau tanda tangan, padahal itu artinya dia setuju UU KPK itu berlaku tanpa tanda tangan dia,” katanya.

Filsuf itu menilai bahwa sejak awal publik kebingungan melihat sikap Presiden Jokowi terhadap revisi UU KPK.

“Dalam kepemimpinan, sikap itu namanya kepengecutan. Bukan untuk mengatakan Presiden Jokowi itu pengecut, tapi gejala itu yang orang sebut sebagai gejala kepengecutan. Tinggal diperiksa saja psikologinya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, akademisi itu memaparkan bahwa pada awalnya, KPK adalah lembaga yang didirikan untuk mengevaluasi praktik politik yang berbasis pada antikorupsi.

BACA JUGA: Arief Poyuono Bongkar Ada Anggota DPR Jadi Beking Penimbun Gula

“Ketika KPK mengalami pembusukan selama lima sampai sepuluh tahun kebelakang ini, orang melihat KPK kehilangan fungsinya. Padahal, dulu semua orang percaya bahwa KPK itu independen,” pungkas Rocky Gerung. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co