GenPI.co - Pengamat Politik Zaki Mubarak mendadak angkat suara terkait pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang ingin Pilpres 2024 diikuti hanya dua calon pasangan dan digelar satu putaran saja.
Menurut Zaki, pernyataan Hasto dinilai tidak bijaksana.
"Kehidupan Sosio politik 7 tahun terakhir kurang stabil, banyak gesekan, akibat polarisasi yg tajam itu," ujar Zaki kepada GenPI.co, (4/6).
Zaki menilai Hasto tidak belajar dari pengalaman polarisasi politik yang merusak seperti terjadi pada pilpres 2014 dan 2019 lalu.
"Tampaknya pertimbangannya lebih kepada kalkulasi keuntungan politik semata, calonnya akan lebih mudah menang jika yang maju hanya dua," jelasnya.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa usulan dua pasang calon merupakan suatu kemunduran.
"Seharusnya PDIP tampil dengan ide-ide dan gagasan yang lebih progresif. Jangan buru-buru merasa takut, khawatir calonnya akan kalah jika yang maju lebih banyak," sarannya.
Dia menyarankan pradigma berpolitik harus segera dirubah dan jangan terlalu sempit.
"Seharusnya lebih berorientasi kepada kemaslahatan publik, penguatan demokrasi, tidak semata-mata kepada jabatan atau kekuasaan," ucap Zaki. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News