GenPI.co - Kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu ditanggapi akademisi politik Philipus Ngorang. Analisisnya, ada banyak kendala di lapangan.
Kemarahan Presiden Jokowi saat itu disebut target pembangunan dan dana bantuan sosial (bansos) yang tak tercapai.
Menurut Ngorang, terhambatnya pembangunan disebabkan karena adanya hambatan di lapangan.
Hambatan tersebut bahkan bisa terjadi di beberapa kementerian/lembaga yang tergabung dalam proyek pembangunan tersebut.
“Misalnya, Kementerian PUPR mendapat kendala di lapangan akibat masalah pembebasan lahan. Di kementerian/lembaga lain bisa mengalami kendala juga,” ujarnya kepada GenPI.co.
Ngorang mengatakan bahwa makin banyak kendala, maka eksekusi program pembangunan akan makin lama.
“Beberapa proyek pembangunan bahkan bisa sampai bertahun-tahun juga, misalnya pembangunan Tol Jagorawi-Cinere,” katanya.
Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu memaparkan bahwa lamanya pembangunan Tol Jagorawi-Cinere disebabkan oleh masalah pembebasan lahan.
“Kesepakatan antara pemerintah dengan pemilik lahan juga bikin pembangunan tol itu jadi lama. Kalau tidak salah, belakangan ini baru selesai masalahnya dan mulai groundbreaking untuk pembangunannya,” paparnya.
Ngorang menilai bahwa masalah semacam itu sangat wajar terjadi di lapangan meski anggaran untuk proyek pembangunan sudah ada.
“Seharusnya sudah selesai itu Tol Jagorawi-Cinere, bahkan Tol Jagorawi-Kukusannya saja lama. Baru belakangan ini diteruskan Tol Kukusan-Cinere,” ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News