GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak hadir saat acara pelantikan pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Universitas Pertahanan.
Kejadian ini lantas membuat banyak pihak bertanya-tanya terkait sikap Jokowi.
Karena pada hari yang sama, Presiden Jokowi yang ditemani Mensesneg Pratikno, melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah guna memantau jalannya vaksinasi.
Pada momen tersebut, Presiden Jokowi didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kejadian ini lantas membuat banyak pihak bertanya-tanya terkait apakah sikap Presiden Jokowi tersebut merupakan tanda-tanda perpecahan di tubuh PDIP, dan seakan-akan "memamerkan" kedekatannya dengan Ganjar Pranowo.
Salah satu pengamat atau ahli politik yang menyoroti kejadian ini adalah Dedi Kurnia Syah.
"Saya kira tidak terkait secara langsung ke sana, tetapi aktivitas bersamaan justru Jokowi dan Pratikno mengunjungi Ganjar, ini menimbulkan tafsir politik," ujarnya kepada GenPI.co, Selasa (15/6/2021).
Dedi juga mengakui bahwa ada tafsir yang menggambarkan Jokowi lebih mengutamakan Ganjar ketimbang Megawati.
"Di luar itu, pertemuan tersebut semacam konsolidasi politik antar Keluarga Besar Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama)," tuturnya.
Dia pun mengemukakan posisi Ganjar dengan momen tersebut.
"Bisa saja secara emosional, Ganjar memperoleh keuntungan dari pertemuan itu," pungkasnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo memilih mengunjungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Mensesneg Pratikno.
Kehadiran Jokowi di Jawa Tengah tersebut dalam rangka menyaksikan kegiatan vaksinasi di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Kendati demikian, Jokowi tetap hadir dalam acara pengukuhan gelar Profesor Kehormatan Megawati dan menyampaikan sambutan via daring. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News