GenPI.co - Sebanyak 1.025 orang warga dari Kabupaten Yalimo, Papua memilih mengungsi ke luar daerah usai aksi massa pendukung Erdi Dabi-Jhon Wilil melakukan pembakaran fasilitas pemerintah dan umum.
Ribuan orang tersebut mengungsi ke Wamena dengan melalui perjalanan darat pada Senin (5/7) malam, dikawal oleh TNI dan Polri karena masih trauma.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan ribuan warga itu sebelumnya bermukim di Elelim, Ibukota Kabupaten Yalimo.
“Para pengungsi meminta dibantu evakuasi ke Wamena karena trauma saat aksi pembakaran yang terjadi Selasa (29/6),” katanya di Jayapura, Selasa (6/7).
Fakhiri mengungkapkan para pengungsi di tamping di Tongkoan Wamena dan juga tersebar di beberala lokasi.
“Ada yang menumpang di kerabat atau kenalannya,” ucapnya.
Fakhiri mengaku untuk kondisi di Yalimo saat ini sudah relatif kondusif. Namun petugas dari Polri maupun TNI tetap disiagakan di daerah tersebut.
Fakhiri juga menegaskan aksi pembakaran yang dilakukan massa pendukung Erdi Dabi-Jhon Wilil itu tidak ada korban jiwa.
Namun kerugian yang dialami cukup besar hingga mencapai sekitar Rp324 miliar.
“Bangunan yang dibakar cukup banyak yakni 34 perkantoran pemerintah, 126 ruko yang dibakar serta 115 sepeda motor dan roda empat empat unit,” paparnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News