GenPI.co - Anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar FPI, Marwan Batubara blak-blakan kasus penembakan pengawal Habib Rizieq di Tol Cikampek KM 50.
Menurut Marwan, peristiwa hilangnya nyawa enam laskar FPI bukanlah kejadian yang secara tiba-tiba alias insidentil, melainkan direncanakan.
"Di BAB II (buku ini) bisa kita temukan unsur sistematis itu bisa kita temukan. Maka pembunuhan sadis itu bukanlah kejadian yang insidentil, tapi memang direncanakan," kata Marwan saat acara bedah buku putih penembakan laskar DPI secara daring, Rabu (14/7).
Maka dengan demikian, kata Marwan dalam BAB II buku tersebut diuraikan bagaimana latar belakang pembunuhan ini sangat terkait persoalan politik negara terhadap Habib Rizieq Shihab.
Marwan menjelaskan, sebelum terbunuhnya enam laskar FPI, terdapat drone yang melakukan pemantauan di Markaz Syariah Megamendung, Bogor, Jawa Barat bahkan jauh sebelumnya yakni rencana kepulangan HRS dari Arab Saudi.
"Sebenarnya sasarannya adalah HRS sendiri oleh aparat negara ingin dihabisi, lalu tujuan itu dihalangi dengan adanya hambatan dari mobil pengawal, sehingga upaya untuk membunuh itu bisa dihindari," pungkas Marwan Batubara. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News