GenPI.co - Pengamat komunikasi politik M. Jamiluddin Ritonga menyoroti kader PDI Perjuangan yang baru-baru ini terkesan kritis terhadap pemerintahan.
Menurut Jamiluddin, kritik yang disampaikan oleh kader PDIP itu hanya untuk merebut simpati rakyat dan persiapan maju Pilpres 2024.
“Mereka ingin memposisioningkan partainya sebagai pembela rakyat, terutama dalam penanganan Covid-19. Posisioning ini perlu ditanamkan ke masyarakat untuk kepentingan Pileg dan Pilpres 2024,” katanya kepada GenPI.co, Jumat (6/8).
Dosen Universitas Esa Unggul itu menilai sikap kritis PDI Perjuangan itu berorientasi untuk kepentingan Puan Maharani pada Pilpres 2024 dan PDIP.
“Mereka melakukan hal itu untuk mengerek popularitas dan elektabilitas Puan dan partainya,” beber Jamiluddin.
Pasalnya, trend PDIP terus menurun, meskipun elektabilitasnya masih tertinggi.
“Hal ini tampaknya membuat PDIP mulai gelisah,” ucapnya.
Tak hanya itu, Puan yang digadang-gadang akan menjadi capres pada Pilpres 2024, elektabilitasnya juga masih sangat rendah. Hal ini juga meresahkan elit partai PDIP.
“Untuk meningkatkan elektabilitas partai dan Puan, mereka ingin mengubah dari partai pendukung pemerintah menjadi partai yang kritis,” papar Jamiluddin.
“Namun, untuk mengubah itu tampaknya tidak cukup hanya mengkritisi pemerintahan Jokowi setengah hati. Mereka harus mengubah kritik mereka layaknya partai oposisi,” imbuhnya.
Akan tetapi, di tahap itulah menurut Jamiluddin mereka akan menghadapi dilema.
PDIP dan Puan akan menjadi partai dan sosok yang tidak punya identitas.
“Kalau itu terjadi, elektabilitas PDIP dan Puan akan semakin terjun payung. Tentu hal itu tidak akan dikehendaki elit PDIP,” katanya.
Seperi yang diketahui, kader PDIP, Puan Maharani, Effendi Simbolon, dan Masinton Pasaribu, kerap mengkritisi Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini.
Kritik kader PDIP itu menimbulkan banyak spekulasi. PDIP dinilai sudah tidak sejalan dengan Jokowi.
Presiden Jokowi dikesankan lebih mendengarkan Luhut Binsar Panjaitan daripada Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News