GenPI.co - Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa memberikan pandangan soal isu reshuffle kabinet Jokowi.
Herry menjelaskan, reshuffle adalah kelaziman dalam proses penyelenggaraan pemerintahan.
"Ini merupakan prerogatif Presiden. Sah-sah saja," kata dia kepada GenPI.co, Selasa (25/8/2021).
Dia menjelaskan, jika merujuk pada kondisi saat ini, memang Jokowi membutuhkan Menteri yang cepat dan tepat.
"Agar proses percepatan rekonstruksi semua sektor pembangunan nasional segera terwujud pasca pandemi Covid-19," jelasnya.
Sementara itu, direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menambahkan, isu reshuffle tidak bisa dihindarkan menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi yang tinggal tiga tahun lagi.
"Pilpres makin dekat," papar dia
Fadhli menerangkan, ada beberapa kemungkinannya reshuffle bisa terjadi dalam waktu dekat.
"Pertama, Ingin menggenjot kinerja menteri yang letoy," ungkapnya.
Lebih lanjut, menurut dia, poin kedua adalah peringatan bagi menteri yang perhatiannya sudah terfokus pilpres 2024 sementara pekerjaan makin bertumpuk.
"Ketiga, Presiden Jokowi ingin menempatkan orang kepercayaan di posisi strategis," tutur Fadhli.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News