Akademisi Al-Azhar: Rugi Gabung dengan Koalisi Pemerintah Jokowi

29 Agustus 2021 03:30

GenPI.co - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno blak-blakan terkait bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Pemerintah Jokowi.

Adi Prayitno pun membeberkan portofolio Menko PMK atau Menteri Perhubungan mungkin akan ditawarkan kepada PAN.

Menurut Adi Prayitno, secara historis PAN memiliki rekam jejak di dua posisi tersebut.

BACA JUGA:  Kocok Pepaya Peras Jeruk Nipis Bikin Pria Dahsyat, Siap Goyang

Sebab sebelumnya, mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan.

Sedangkan posisi Menteri Koordinator PMK atau menteri yang mengurusi kesejahteraan rakyat biasa diisi oleh representasi Muhammadiyah.

BACA JUGA:  4 Zodiak Borong Keberuntungan, Rezeki Masuk Rekening, Utang Lunas

"Pak Hatta pernah menjadi Menhub, PMK selalu Muhammadiyah, selain Puan (Maharani). Apakah rekam jejak ini mau dilanjut atau tidak, Presiden Jokowi kadang agak sulit ditebak," jelas Adi Prayitno dalam keterangannya, Kamis (26/8).

Sementara itu, Akademisi dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, bergabungnya PAN ke koalisi Presiden Jokowi justru akan merugikan partai tersebut.

BACA JUGA:  Rezeki Akhir Agustus Bikin Terbelalak, Rekening 4 Shio Berisik

"Ketika hari ini PAN masuk koalisi, sebenarnya rugi karena bisa jadi elektabilitas akan turun," jelas Ujang Komarudin kepada GenPI.co, Jumat (27/8).

Ujang Komarudin mengungkapkan, bahwa partai koalisi dan oposisi ibarat bejana yang berbeda.

Jika elektabilitas koalisi pemerintah sedang stagnan atau turun, maka elektabilitas partai oposisi akan naik.

Sebab, dalam beberapa survei belakangan ini, elektabilitas partai opisisi cenderung naik, seperti Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.

Sementara partai koalisi pemerintah, seperti PDIP, turun dari 20 persen menjadi 14-15 persen, meski masih tertinggi.

Ujang Komarudin menilai, bahwa turunnya elektabilitas partai koalisi tak lain karena kepercayaan publik kepada pemerintah yang sedang turun.
Adapun Presiden Jokowi, akan diuntungkan dengan masuknya PAN ke koalisi karena menambah dukungan di parlemen.

Meski demikian, Ujang menilai tetap ada nilai plus bagi PAN ketika bergabung dengan koalisi Jokowi. Salah satunya jatah menteri di kabinet.
"Mungkin PAN sudah berhitung matang. Kalau dapat kabinet dia bisa mengumpulkan uang. Kalau masuk pemerintah tidak diganggu, dapat back up politik," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co