GenPI.co - Pengamat Komunikasi dan Politik Jamiluddin Ritonga menilai pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan partai pendukung pemerintah serupa seperti masa orde baru.
"Sikap asal bapak senang (ABS) tentu berbahaya bagi perkembangan bangsa Indonesia," jelas Jamiluddin kepada GenPI.co, Minggu (29/8).
Menurutnya, survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 20-25 Juni 2021 tingkat kepercayaan masyarakat menurun.
"Itu terlihat terhadap kemampuan presiden menangani pandemi covid-19 menurun dari 56,5 menjadi 43 persen," ungkapnya.
Hal itu, menurut Jamiluddin, menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi terus menurun.
"Jadi, puji-pujian yang disampaikan para ketua umum partai itu kiranya tidak sepenuhnya mencerminkan realitas yang sebenarnya," tegasnya.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu berpendapat bahwa pandemi covid-19 dan dampaknya masih menghantui negeri.
"Kita bisa lihat dengan masih diberlakukannya PPKM di Indonesia," tuturnya.
Selain itu, masyarakat saat ini sudah mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Karena itu, sudah saatnya di era resformasi sikap ABS dihilangkan," tegasnya.
Penulis buku Perang Bush Melawan Osama itu menuturkan dominannya sikap asal bapak senang di era Orde Baru telah merusak berbagai tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Tentu bangsa ini tidak boleh mengulang kesalahan yang sama. Sebab, keledai saja tidak mau masuk lubang yang sama," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News