GenPI.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan digadang-gadang akan mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu terbukti karena Anies mendapat elektabilitas yang cukup besar di lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO).
Namun, sebelum masa akhir jabatan sebagai gubernur, Anies nyatanya mendapat tantangan hak interpelasi terkait Formula E di jakarta.
Peneliti Utama IPO, Catur Nugroho lantas angkat suara terkait hal tersebut.
Menurutnya, kondisi Formula E akan sangat memengaruhi rencana pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden.
"Tentu saja hal ini (hak interpelasi, red) berpengaruh terhadap elektabilitas Anies Baswedan," ungkap Catur kepada GenPI.co, Senin (30/8/2021) kemarin.
Catur menjelaskan kondisi tersebut terjadi lantaran pemberitaan di berbagai media mengenai polemik Formula E.
Dengan demikian, kata dia, Anies bahkan dikabarkan turut mengetahui dalam anggaran Pemprov DKI Jakarta.
"Berita yang disampaikan media mengarah terhadap dugaan penyalahgunaan uang negara oleh Anies di gelaran tersebut," ungkap dia.
Sebelumnya, anggota DPRD fraksi PDIP dan PSI mengajukan hak interpelasi kepada Gubernur Anies Baswedan terkait anggaran Formula E.
Akan tetapi, Anies bergerak cepat dengan mengundang tujuh fraksi lainnya dalam jamuan makan malam.
Dalam pertemuan itu bahkan memperjelas bahwa fraksi di luar PSI dan PDIP menolak hak interpelasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News