GenPI.co - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli blak-blakan menyoroti soal Pemerintah Presiden Jokowi yang masih memiliki utang kepada perseroan terkait dengan pengadaan bahan pokok melalui impor.
Menurut Rizal Ramli, kerugian tersebut diakibatkan oleh terlalu bernafsunya Pemerintah Jokowi melakukan impor pangan.
"Sistem quota tersebut hanya menguntungkan para kartel impor pangan," jelas Rizal Ramli dalam akun Twitter-nya, Selasa (30/8).
Tidak hanya itu, Rizal Ramli juga mebeberkan bahwa kerugian negara akibat quota impor pangan yang terus menerus mencapai puluhan triliun setiap tahunnya.
"Harus diganti dengan sistem tarif. Biaya bunga untuk stabilisasi harga pangan (stock management) harusnya dibayar negara," ungkapnya.
Seperti diketahui, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyatakan pemerintah masih berutang kepada perseroan.
Budi Waseso juga mengatakan bahwa utang tersebut, terkait dengan pengadaan bahan pokok melalui impor yang ditugaskan kepada Perum Bulog.
Salah satu utang tersebut yakni disposal impor beras sebanyak 20 ribu ton yang sampai saat ini belum ada pembayaran dari pemerintah.
"Negara punya utang ke kami Rp 173 milar dari itu, sampai saat ini belum selesai, kemudian pembayaran bencana alam yang tahun lalu sama PPKM," ungkap Budi Waseso dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (30/8/2021).
Selain Beras, Budi Waseso juga mengatakan bahwa pemerintah masih mengutang terkait penugasan impor dalam rangka cadangan stabilitas harga pangan (CSHP) gula.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News