GenPI.co - Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya menyoroti kinerja Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam menanggapi KKB di Papua.
Menurut Harits, Hadi seharusnya bisa menangani kasus tersebut dengan lebih tanggap tanpa sibuk menangani hal lain.
Sebab, dia menilai Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kerap bertemu tanpa ada pernyataan tegas terkait isu terorisme.
"Panglima TNI terkesan sibuk mendampingi Kapolri mengurus program vaksin corona. Keduanya juga belum ada statemen tegas dari untuk menghadapi teroris KKB Papua," ujar Harits kepada GenPI.co, Senin (6/9/2021).
Harits menjelaskan memang semua langkah strategis dan taktis tidak untuk konsumsi publik.
Akan tetapi, dia menyebutkan sebagai pemimpin, keduanya harus bertanggung jawab penuh terhadap urusan ketertiban, keamanan, dan pertahanan.
"Publik juga menunggu sikap keduanya sebagai jenderal tertinggi di Polri dan TNI. Jadi, teror KKB harus lebih jelas disikapi oleh keduanya," tegas Harits.
Sementara itu, Harits menganggap mengirim tambahan pasukan juga tentu harus sesuai kebutuhan lapangan dan menyarankan TNI-Polri untuk menambah pasukan di Papua.
Sebelumnya, KKB menewaskan empat anggota TNI AD di Posramil Kisor Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis, 2 September 2021.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News