GenPI.co - Mantan Anggota DPR RI Lukman Hakim Saifuddin mendadak mengusulkan agar Pemerintah Jokowi menyematkan gelar pahlawan nasional kepada aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib.
Pernyataan tersebut diungkapkan Lukman Hakim Saifuddin dalam diskusi daring yang dihelat Public Virtue, Kamis (9/9).
Menurut mantan Menteri Agama itu, bahwa gelar tersebut menjadi penghormatan negara terhadap jasa-jasa Munir di bidang HAM.
Lukman Hakim mengungkapkan, itu juga jadi pengingat bagi generasi masa depan, bahwa pernah ada sosok yang begitu luar biasa dalam perjuangan HAM.
"Saya mencita-citakan Munir ini semestinya sebagai pahlawan nasional. Jadi, kita harus memperjuangkan dia sebagai pahlawan nasional," jelas Lukman Hakim.
Lukman Hakim membeberkan, Munir sangat berjasa dalam memperjuangkan orang-orang yang hilang saat Orde Baru.
Munir juga dinilai berjasa membangun pondasi perlindungan HAM Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Lukman Hakim bercerita, ia sering bertemu dan berdiskusi dengan Munir saat duduk di DPR RI.
Saat itu, parlemen sedang sibuk melakukan amendemen pascareformasi.
Menurut Lukman Hakim, Munir rajin berkeliling ke fraksi-fraksi untuk menyampaikan gagasan soal HAM.
Upaya Munir itu berbuah manis, Indonesia menjamin HAM dalam tiga produk hukum.
Lukman Hakim menyebut Munir berjasa dalam perumusan Ketetapan MPR-RI Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan sepuluh pasal UUD 1945 terkait perlindungan HAM.
"Tidak hanya pahlawan kemanusiaan, di mata saya, almarhum sosok yang meletakkan dasar-dasar fundamental terkait HAM sebagai produk hukum bagi Tanah Air," jelas Lukman Hakim.
Munir Said Thalib adalah seorang aktivis yang dikenal karena perjuangannya terhadap HAM. Munir tewas dibunuh karena diracun pada 7 September 2004 dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandara Schiphol, Belanda.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News