GenPI.co - Penggagas KLB Demokrat Deli Serdang Darmizal mengatakan, kubu AHY-SBY seharusnya menghormati dan menghargai para pendiri partai yang melakukan tasyakuran dwi dasawarsa di Tangerang, Banten.
Menurutnya, para pendiri hanya ingin meluruskan fakta sejarah sesuai akte pendiri partai.
"Sesuai keinginan pendiri untuk meluruskan sejarah ulang tahun pendirian partai itu tanggal 10 September, bukan tanggal 9 September," kata Darmizal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/9).
Darmizal mengecap aksi geruduk acara tasyakuran itu sebagai tindakan tak bermoral, barbar, dan bermental preman.
Darmizal mengatakan, tidak dimungkiri PD telah membesarkan nama SBY hingga menjadi presiden dua kali.
SBY juga disebut mengantarkan banyak kader menjadi manusia terhormat dan terakhir mewariskan jabatan yang sama dengan anak sulungnya.
Darmizal mengatakan, sayangnya proses pewarisan jabatan ke anaknya itu tidak menggunakan mekanisme yang benar pada Kongres 2020.
Hal itu makin diperparah dengan aksi SBY yang tanpa sungkan mendaftarkan partai ke Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham sebagai properti pribadi.
Menururnya, para pendiri telah memilih bibit unggul untuk merawat, membesarkan, memupuk, dan menjaga agar besar dan tidak berubah.
"Ternyata yang dibesarkan itu adalah pohon benalu," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News