GenPI.co - Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria soal Formula E.
Menurutnya, gelaran mobil balap listrik itu terindikasi dugaan korupsi yang cukup jelas terlihat.
"Menjadi bau amis (korupsi, red) karena studi kelayakan baru dimulai, sementara uang yang digelontorkan sudah puluhan juta poundsterling," ucap Dedek kepada GenPI.co, Jumat (17/9).
Sebelumnya, Ahmad Riza menegaskan tidak ada rekomendasi pembatalan Formula E dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas laporan keuangan Pemprov DKI pada 2019.
Menurut Riza, Pemprov DKI akan tetap menyelenggarakan ajang balap mobil listrik itu di Jakarta pada 2022.
Menanggapi itu, Dedek lantas mengatakan sudah mempelajari LHP BPK DKI Jakarta.
"Saya sudah baca itu LHP BPK. Di sana tertulis bahwa studi kelayakan baru pada tahap awal," jelasnya.
Uki, sapaan akrabnya, mempertanyakan temuan tersebut mengapa tidak mendapat penjelasan lebih lanjut.
Sebab, kata dia, bagaimana bisa pada tahap awal, tetapi uang yang dikeluarkan Pemprov DKI sudah melambung.
"Jadi, mengapa ini nggak pernah terjawab? mengapa takut interpelasi?" imbuhnya.
Sebelumnya, dua anggota DPRD Jakarta fraksi PDIP dan PSI mengajukan hak interpelasi kepada Gubernur Anies Baswedan.
Dalam ajuan interpelasi tersebut, jajaran petinggi Pemprov DKI didesak untuk menjelaskan anggaran Formula E.
Akan tetapi, Anies membentengi diri dengan berkoalisi dengan tujuh fraksi lain di DPRD Jakarta untuk menentang hak interpelasi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News