GenPI.co - Pengamat Terorisme dari Universitas Indonesia (UI), Muhammad Syauqillah, buka suara terkait situasi panas usai pimpinan MIT Ali Kalora tewas di Poso, Sulawesi Tengah.
Menurut dia, Satuan Tugas (Satgas) Madoga Raya perlu menerapkan kembali pengetatan di wilayah tersebut.
"Ya, tentu langkah semacam itu mungkin masih perlu dilakukan. Namun, yang pasti jangan sampai ada jaringan di luar Poso yang ingin memperkuat MIT ini," ujar Syauqillah kepada GenPI.co, Minggu (19/9/2021).
Pasalnya, Syauqi -sapaan akrabnya- mengingatkan kepada aparat penegak hukum terkait dugaan adanya ancaman dari luar yang mendukung MIT.
Belum lagi, meski Ali Kalora tewas, MIT bisa saja akan terus mengkaderisasi dan mengangkat anggota lainnya sebagai pimpinan.
"Mereka (Satgas, red) perlu menutup akses apa pun ke MIT dari pihak luar. Jadi, saya pikir pimpinan kelompok teroris ini tetap akan ada meski Ali Kalora tewas," tegas dia.
Syauqi juga meminta Satgas Madoga Raya agar tidak terlena dengan peristiwa tersebut.
"Untuk sekarang, jangan terlalu bahagia dulu sebelum MIT benar-benar selesai. Sebab, masih ada empat anggota lain yang cukup meresahkan masyarakat," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengungkap penyergapan MIT hingga menewaskan Ali Kalora.
Menurutnya, Ali Kalora dan pengawalnya, Jaka Ramadhan dikepung ketika berada di Desa Astina, Kecamatan Torue.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News