Ray Rangkuti Bongkar Target Gatot Nurmantyo, Isinya Mengejutkan

30 September 2021 09:45

GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti blak-blakan menilai ada dua target yang sedang disasar oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Pernyataan Ray Rangkuti itu merespons Gatot Nurmantyo yang kembali menjadi sorotan karena menyebut komunisme telah menyusup di tubuh TNI.

Hal itu berkaitan dengan pembongkaran sejumlah patung para tokoh militer di Museum Dharma Bhakti Kostrad.

BACA JUGA:  Zoya Amirin Ungkap Rahasia Main Anu Kilat, Bikin Wanita Terasa...

Ray Ramgkuti pun membeberkan, bahwa pertama pernyataan Gatot Nurmantyo itu guna membuat namanya kembali jadi perbincangan.

Setelah hampir beberapa bulan tidak ada isu yang membuat Gatot Nurmantyo diperbincangkan.

BACA JUGA:  Kulit Semangka Campur Madu Sangat Cespleng, Istri Lemas Bahagia

"Setidaknya isu ini akan mencuatkan nama beliau," jelas Ray Rangkuti dalam keterangannya, Salasa (28/9).

Selanjutnya, kedua menurut Ray Rangkuti, Gatot Nurmantyo memang sedang menanamkan diri sebagai tokoh anti-komunis.

BACA JUGA:  Geprek Bawang Putih Campur Jahe Dahsyat, Istri Bisa Lemas Bahagia

Hal itu merupakan satu peran yang senantiasa menjadi daya tarik di dunia politik.

Pasalnya, selalu tersedia jumlah pemilih yang isunya berkutat pada bangkitnya komunisme.

Meski begitu, Ray Rangkuti juga melihat dua arus balik dari isu yang berkembang saat ini.

Di mana makin banyak yang memahami bahwa isu komunisme atau PKI terkadang hanya sebagai isu politik.

"Pada kenyataannya, isu ini tetap kalah populer dibandingkan dengan perlindungan HAM, demokrasi, pemberantsaan korupsi dan tentu ekonomi," ungkap Ray Rangkuti.

"Segmen pemilih isu bangkitnya PKI makin menipis dan sendirinya makin kurang signifikan," sambungnya.

Selain itu, Ray Rangkuti menilai, bahwa perlu pembuktian fakta yang kuat jika institusi TNI disebut telah disusupi komunisme.

Sebab, menurut Ray Rangkuti, selama ini TNI dikenal sebagai salah satu garda terdepan melawan PKI.

"Jadi menyebut institusi TNI dimasuki oleh PKI membutuhkan data yang kuat. Bukan sekadar mengaitkan satu peristiwa lalu membuat kesimpulan," pungkas Ray Rangkuti.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co