GenPI.co - Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma, red) memarahi seorang pegawai pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo viral di media sosial.
Video tersebut mendapat banyak respons, salah satunya dari Dewan Pakar Asosiasi Pembicara Profesional Indonesia Emrus Sihombing.
"Saya melihat Risma sedang dobrak kemapanan oknum penjabat dan birokrat, seperti raja-raja kecil minta dilayani, bukan melayani," ujar Emrus kepada GenPI.co, Selasa (5/10).
Meski begitu, Emrus menilai pemilihan diksi yang disampaikan Risma tak tepat.
Dia pun menyarankan agar Risma belajar dan memperbaiki komunikasi publiknya.
"Pilihan diksi dan nonverbalnya masih perlu dipoles bersama komunikolog," ujar Emrus.
Untuk diketahui, Risma memarahi seorang pegawai pendamping PKH di Gorontalo, Kamis (30/9).
Kemarahan Risma dipicu karena perbedaan laporan mengenai data PKH Gorontalo dengan yang disampaikan penjabat Kemensos.
Kemarahan itu makin memuncak karena ada data penerima PKH yang dicoret sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Penjabat Kemensos yang hadir dalam rapat itu mengatakan, pihaknya tidak pernah mencoret data KPM PKH. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News