GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyoroti sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma yang marah-marah dalam rapat bersama pejabat Provinsi Gorontalo terkait bansos.
Menurutnya, apa yang dilakukan Risma bisa menjadi contoh jika marah-marah tersebut menjadi bukti ketegasan.
"Kalau memberi contoh yang baik dengan ketegasan saya kira juga patut dicontoh. Wajar jika anak buah dimarahi karena sebuah kesalahan yang dilakukan berulang kali," ujar dia kepada GenPI.co, Selasa (5/10/2021).
Kendati demikian, dirinya juga menyebut ada kelemahan dalam cara berkomunikasi Mensos Risma.
"Karena ini marah-marah di depan publik dan umum. Saya kira ini tidak terlalu baik juga," ungkap dia
Lebih lanjut, menurut Adib, seharusnya Risma memberi teguran terlebih dahulu di sesi informal.
"Akan tetapi, saya kira alasan Risma jelas karena menyangkut Bantuan Sosial yang harus bergerak cepat akan tetapi tidak diimbangi kinerja ASN di Gorontalo," terang Adib.
Tidak hanya itu, Adib juga melihat Risma sedang mempopulerkan karakter yang dia miliki.
"Personal brandingnya dia adalah ketegasan yang dibalut dengan marah-marah," jelas Adib.
Dirinya tidak mempermasalahkan cara berkomunikasi Risma yang tegas tersebut.
Sebab, menurutnya, apa yang ingin disampaikan oleh Risma adalah ketegasan.
"Saya kira tidak ada yang bermasalah soal itu. Karena, pesannya adalah beliau sedang membranding bahwa ketegasan itu penting," imbuh dia
Tidak hanya itu, Adib turut menilai gaya Risma marah merupakan bukti konsistensi bahwa mantan wali kota Surabaya tersebut memang tegas.
"Hal itu biasa karena dia perempuan. Banyak pihak justru menilai bahwa perempuan itu tidak tegas, akan tetapi Risma ini berusaha memunculkan sesuatu yang berbeda," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News